Reputasi Bambang Susantono yang Bikin Jokowi Jatuh Hati

Reputasi Bambang Susantono yang Bikin Jokowi Jatuh Hati
Presiden Jokowi berselfie bersama Bambang Susantono, Sri Mulyani, dan Dhony Rahajoe. Bambang Susantono dan Dhony akan memimpin pemindahan ibukota ke Kalimantan Timur

MONITORDAY.COM

Teka-teki siapa yang akan menjabat Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) terjawab hari ini. Kamis, 10 Maret 2022, Presiden Jokowi secara resmi melantik Bambang Susantono menjadi Kepala Otorita di Istana Negara. Dalam menjalankan tugasnya, Bambang Susantono akan didampingi Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala Otorita IKN Nusantara.

Sebelumnya, nama Bambang Susantono sudah ramai diperbincangkan akan mendapat kepercayaan dari Presiden memegang tampuk pimpinan setingkat menteri itu. Akhir Februari lalu, Presiden memberikan bocoran kalau yang akan mengisi jabatan kepala di lembaga baru itu adalah orang non-partai.

Sebelum Bambang, beberapa nama sempat beredar dan digadang-gadang jadi Kepala Otorita IKN seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Lalu pada Maret 2020, Jokowi juga pernah menyebut empat nama yang jadi kandidat Kepala Otorita IKN.

Mereka adalah mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok; mantan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas; Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas 2016-2019, Bambang Brodjonegoro; dan mantan Direktur Utama PT Wijaya Karya, Tumiyana.

Namun, menjelang pengumuman nama Bambang Susantono mencuat, mengungguli deretan nama beken di atas. Di bidang infrastruktur dam transportasi, nama Bambang Susantono tidaklah asing, dia pernah menjabat Wakil Menteri Perhubungan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Selain itu, Bambang juga pernah bertugas sebagai Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah pada 2007-2010, di bawah delapan Menteri yang berbeda dari Kwik Kian Gie hingga Hatta Rajasa.

Ia juga pernah bertindak selaku Staf Ahli Menteri Koordinator Perekonomian yang saat itu dijabat Boediono sebelum menjadi Wakil Presiden RI, dan Sekretaris Tim Koordinasi Infrastruktur Pedesaan.

Pada 2012 Bambang diangkat sebagai Komisaris Utama di PT Garuda Indonesia, tbk. Mantan koleganya di Garuda, Peter F Ghonta mengatakan kalau pilihan Presiden Jokowi untuk Ibu Kota Negara ini sangat pas. Bambang dikenal memiliki integritas dalam menjalankan tugas mengawasi kinerja direksi Garuda waktu itu. "Banyak keputusan Direksi yang kita tentang," tulis Peter di akun sosial medianya.

Bambang meraih gelar Doktor di bidang perencanaan infrastruktur serta gelar Master di bidang teknik sipil dan Master di bidang perencanaan kota dan kawasan dari University of California, Berkeley dan masih menduduki Vice President for Knowledge Management and Sustainable Development, Asian Development Bank di Manila, Filipina.

Perkenalan Bambang Susantono dengan Jokowi sebetulnya sudah dimulai saat Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Kala itu, Bambang memberikan gagasan tentang transportasi yang humanis untuk Kota Jakarta kepada Jokowi.

Gagasan yang kemudian ia tuangkan dalam buku Revolutrans atau Revolusi Transportasi. Saat menjabat Wakil Menteri Perhubungan, Bambang membuat kinerja apik dengan membuat revolusi di bidang perkeretaapian, salah satunya membuat rel ganda Kereta api Jakarta-Surabaya sepanjang 727 kilometer. Juga Kereta Bandara yang diluncurkan dan e-ticketing yang sudah diterapkan di kereta api.

Pengalaman dalam penataan transportasi, infrastruktur dan tata kota juga didukung oleh latar belakang akademisnya. Bambang lulus Fakultas Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) dan menyelesaikan program pascasarjana di Universitas of California, Berkeley untuk gelar master tata kota dan wilayah (MCP) tahun 1996.

Dua tahun berikutnya, ia kembali meraih gelar MSCE, atau bidang teknik transportasi, juga pada universitas yang sama. Pada tahun 2000, ia menuntaskan pendidikan tingkat doktoral bidang perencanaan infrastruktur, juga dari almamater yang sama.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendukung penuh langkah Presiden, sebab Bambang Susantono memiliki reputasi mentereng. "Ya sesuai prediksi, dulu nama saya disebut-sebut karena kriteria tidak spesifik, menurut saya juga pertama, sosok Pak Bambang mah pas. Alumni Sipil ITB, S2 dan S3 nya perencanaan kota, dia itu senior saya," ujar Ridwan Kamil dikutip dari Republika.

Bambang memiliki prinsip kompetensi, profesionalisme dan kejujuran dalam bekerja. Tak heran jika nama Bambang Susantono sudah lama dikenal dalam bidang transportasi dan perencanaan kota tingkat internasional.

Sebagai pembantu Presiden, ia akan memimpin proses pembangunan IKN Nusantara juga memimpin persiapan pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.