Holywings dan Urgensi Keamanan Nasional

MONITORDAY.COM - "Disaat sebuah prinsip teologis terganggu maka potensi kekerasan kembali muncul. Dalam keterdesakan itulah stabilitas keamanan belum tentu bisa terjamin oleh negara”
2015 di Perancis aksi terorisme terjadi setelah sebuah majalah kartun, memparodikan karikatur Muhammad SAW. Ada 12 orang tewas dan 11 orang luka parah dalam kejadian itu. Baru-baru ini di India seorang politisi bernama Nupur Sharma dari Partai Bharatiya Janata Party (BJP), memicu demonstrasi besar-besaran umat Muslim di India. Setelah dirinya melecehkan sosok Nabi Muhammad SAW. Tercatat ada dua orang tewas selama aksi terjadi.
Berkaca dari dua tragedi diatas ada satu garis merah penghubung, yakni pelecehan terhadap Islam. Hari ini di Indonesia sebuah jaringan club bar bernama Holywings melakukan pelecehan yang kurang lebih sama nilainya. Secara konyol pada Kamis 23 Juni 2022, akun Instagram Holywings melakukan pelecehan sekaligus penodaan agama. Postingan mengajak “Muhammad” untuk datang berpesta dan disandingkan dengan minuman beralkohol adalah aksi yang pasti mengusik batin umat Muslim di Indonesia. Dan sejak postingan itu beredar luas, sejatinya Holywings sedang membahayakan semua orang yang berhubungan dengan kartel klub hiburan tersebut.
Jelas sekali hal ini menggores kehormatan umat Muslim di Indonesia, bagaimana mungkin di tengah bulan Haji menjelang Idul Adha, tiba-tiba junjungan Rasulullah Muhammad SAW disandingkan dengan botol minuman keras.
Tentu, kita memahami bahwa industri hiburan adalah salah satu ekosistem ekonomi yang menghidupi masyarakat. Sebagai sebuah kota besar dan majemuk keberadaan industri hiburan adalah sebuah konsekuensi logis. Sejauh semua persyaratan dan perizinan lengkap dan tidak menjadi bagian aksi kriminalitas. Namun ketika Holywings sudah terlalu jauh masuk pada aspek pelecehan agama, ini akan menjadi persoalan besar.
*Harus di Tutup Sebelum Terjadi Hal Diluar Kendali Keamanan*
Kita sepakat mengutuk aksi biadab terorisme dan kekerasan atas nama agama dalam bentuk apapun. Namun konyolnya Holywings dan kartelnya yang secara sengaja menjadikan dirinya sasaran terbuka kelompok aksi terorisme.
Aksi gruduk dari saudara-saudara GP Ansor adalah bentuk kepedulian generasi muda Nahdlatul Ulama dalam menjaga kerekatan bangsa yang bisa terpecah akibat pelecehan Holywings. Kita menyaksikan bersama bagaimana secara santun dan tertib saudara-saudara GP Ansor melakukan silaturahmi ke beberapa outlet Holywings.
Pihak Kepolisian perlu mempertimbangkan aspek keamanan publik. Bilamana jaringan klub dan bar Holywings menjadi target dari aksi terorisme dalam waktu panjang. Hal-hal seperti inilah yang terus dijadikan amunisi untuk terus menggesek emosi publik muslim, dan menggerakan aksi-aksi di luar nalar manusia.
Kita sangat mengkhawatirkan aksi-aksi kekerasan hingga terorisme terjadi dalam properti juga pelanggan Holywings kelak jika bisnis ini tidak ditutup.
Dengan berdirinya ratusan jaringan klub Holywings di Indonesia sejatinya ini membuka diri menjadi target terbuka aksi kekerasan atas nama agama, hingga tindakan terorisme.
Sebelum jauh akan memakan korban tidak berdosa akibat kekonyolan ini, saya memohon kepada pihak kepolisian dan pemerintah untuk segera menutup secara permanen jaringan klub Holywings. Jika terkait soal pelecehan dan penodaan Agama adalah sesuatu yang bisa diselesaikan secara hukum. Namun, tindakan diluar nalar manusia yang bisa membahayakan nyawa para pelanggan dan pekerja jaringan klub Holywings.
Wallahul Muwaffiq ila Aqwamit Tharieq,
*Abi Rekso*
*Kebayoran Baru, Sabtu 25 Juni*