Prabowo Akan Jemput Habib Rizieq, Pengamat: Sangat Politis
Pengamat politik Wempy Hadir menilai ide penjemputan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Sihab ke Jakarta oleh Prabowo Subianto dinilai sarat dengan unsur politis.

MONITORDAY.COM - Pengamat politik Wempy Hadir menilai ide penjemputan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Sihab ke Jakarta oleh Prabowo Subianto dinilai sarat dengan unsur politis. Menurutnya, karena ide tersebut terlontar saat tahun politik.
"Menurut saya sangat politis. Sebab, ini merupakan tahun politik. Dengan demikian persepsi publik tentu mengarah kepada kepentingan politik Prabowo," ujar Wempi di Jakarta, Kamis, (25/10/2018).
"Mengapa ide penjemputan Rizieq tidak dilakukan beberapa bulan yang lalu? Ini menjadi pertanyaan publik," imbuhnya.
Wempi mengatakan, jika Prabowo menjemput Rizieq untuk menjalankan proses hukum atas berbagai kasus yang sedang ditangani oleh Polda Metro Jaya, maka hal tersebut merupakan ide yang baik.
"Tapi saya kira penjemputan Rizieq bisa saja untuk menjadikannya sebagai juru kampanye untuk mendulang dukungan bagi Prabowo-Sandi," katanya.
Karenanya, ia mempertanyakan penjemputan Rizieq ke Indonesia yang dianggap kerap menghindar dari proses hukum atas berbagai persoalan yang tengah ditangani oleh penegak hukum.
"Namun pertanyaan lanjutannya adalah apakah Rizieq mau kembali ke Indonesia? Sebab Rizieq sendiri menghindar dari proses hukum atas berbagai persoalan yang sedang ditangani oleh penegak hukum. Jadi ya saya kira apa yang dilakukan oleh Prabowo tidak mudah walaupun tidak mustahil juga untuk dilakukan demi kepentingan politik," tandasnya.