PGRI Desak MPR Perjuangkan Nasib Guru Honorer
Guru yang akan pensiun mencapai 316,500 di sepanjang 2019 hingga 2023.

MONITORDAY.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi mendesak MPR agar turut memperjuangkan nasib guru honorer.
Hal itu disampaikan saat pihaknya berkesempatan melakukan audiensi dengan Ketua MPR Bambang Soesatyo di di Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Selasa (4/2/2020).
"PGRI tidak pernah tinggal diam mendengarkan teriakan, jeritan dari para guru honorer. PGRI mengetahui betul perjuangan dan pengorbanan guru honorer yang telah mengabdikan dirinya puluhan tahun untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa ini," katanya di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Menanggapi hal itu, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengaku, pihaknya akan terus mendorong pemerintah melalui Kemdikbud untuk mencari solusi terbaik bagi guru berstatus non-PNS yang jumlahnya sesuai data Kemdikbud 2020 mencapai 937.228 orang.
"Pemerintah bisa memanfaatkan PP Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajeman P3K dan peraturan perundang-undangan lainnya untuk mengangkat Guru Non-PNS menjadi P3K," kata Bamsost.
"Para Guru Non-PNS tersebut diberikan kesempatan mengikuti seleksi tes CPNS. Jika tidak lolos, mereka diberikan kesempatan mengikuti seleksi P3K," imbuhnya kemudian.
Bambang juga mengingatkan Kemdikbud untuk mengantisipasi tingginya jumlah guru yang akan pensiun mencapai 316,500 di sepanjang 2019 hingga 2023.
"Berdasarkan data PGRI per Agustus 2019, Indonesia masih kekurangan guru mencapai 1,1 juta orang," katanya.