Komisi II Sebut Pilkada Langsung Menghasilkan Pemimpin yang Baik
Akhir-akhir ini opini berkembang bahwa pemilihan calon kepala daerah sebaiknya dilakukan oleh DPRD. Alasannya, ongkos politik dan sosial selama pemilihan berlangsung disebut terlalu tinggi.

MONITORDAY.COM - Wacana pemilihan calon kepala daerah dikembalikan kepada DPRD muncul kembali ke permukaan. Alasannya, ongkos politik dan sosial selama pemilihan berlangsung disebut terlalu tinggi.
Menanggapi itu, Ketua Komisi II DPR RI Zainudin Amali menyebutkan, pemilihan calon kepala daerah (Cakada) langsung oleh rakyat harus tetap dipertahankan meski menyisakan banyak masalah.
"Kalau ada ekses yang kurang baik dari pelaksanaan pilkada langsung, itu yang diperbaiki, bukan sistemnya," kata Zainudin di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, (11/4/2018).
Menurut Zainudin, pelaksanaan Pilkada langsung buat demokrasi di Indonesia itu lebih baik, ketimbang dikembalikan lagi ke DPRD. Lantaran menurutnya, dipilihnya cakada oleh DPRD tidak menjamin akan menghilangkan politik uang atau untuk ongkos politik yang harus dikeluarkan oleh para cakada.
Zainudin Amali menuturkan, soal korupsi yang kerap dilakukan para calon kepala daerah, sebaiknya dikembalikan ke partai politik yang harus menyeleksi calon secara ketat agar terhindar dari hal tersebut. Politisi partai Golkar ini menilai, pemilihan langsung justru menghasilkan pemimpin yang baik, semisal Jokowi.
“Pak Jokowi dari Solo kemudian beliau ke Jakarta. Jadi menurut saya bukan soal sistem pilkadanya yang salah,” tegasnya.
[Mrf]