Museum Holocaust dan Solidaritas Palestina

Museum Holocaust dan Solidaritas Palestina
Kunjungan MUI Sulut ke Museum Holocaust (FB Ezra Avraham)

MONITORDAY.COM - Polemik mengenai Museum Holocaust yang dibangun oleh Komunitas Yahudi di Indonesia mencuat ke publik. Museum tersebut dibangun di Tondano Minahasa Sulawesi Utara. Holocaust adalah peristiwa pembantaian umat Yahudi oleh NAZI yang dipimpin Adolf Hitler. Sekitar 6 juta orang Yahudi menjadi korban tragedi tersebut selama tahun 1933 sampai 1945. 

Museum Holocaust bertujuan untuk edukasi masyarakat mengenai tragedi tersebut. Di dalamnya kita akan disuguhkan ragam dokumentasi yang terkait dengan Holocaust. Peresmian museum tersebut mendapatkan tanggapan negatif dari Majelis Ulama Indonesia. 

Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mempertanyakan urgensi pendirian Museum Holocaust di Minahasa, Sulawesi Utara. Sebab, pembangunan museum tersebut tidak serta merta menyadarkan kelompok Yahudi dan Israel untuk menentang diskriminasi serta pembunuhan oleh satu suku bangsa terhadap suku bangsa lainnya.

"Ternyata fakta yang ada menunjukkan jangankan mereka menjadi semakin lebih arif dan lebih baik, tapi malah mereka dengan pongahnya menantang dunia sehingga kita lihat disaat dunia menjunjung tinggi kemerdekaan suatu bangsa dan mengutuk penjajahan di atas dunia Israel dan Yahudi malah merampas kemerdekaan dan menjajah tanah rakyat palestina," kata Anwar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/2/2022).

Anwar Abbas mengusulkan agar dibangun museum tentang perbuatan Israel ke warga Palestina ketimbang dibangun Museum Holocaust di Indonesia.
Hal itu ia sampaikan merespons pendirian museum dan pameran Holocaust di Minahasa, Sulawesi Utara oleh komunitas Yahudi di tempat tersebut.

Anwar menilai Museum tentang kekejian Israel ke Palestina lebih penting bagi warga Indonesia. Sebab, kehadiran museum itu membuat warga dunia akan tahu dan sadar untuk segera menghentikan tindakan kekejaman serta kebiadaban Israel terhadap rakyat Palestina.

Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid menilai museum itu berpotensi menimbulkan keresahan akan upaya pembelaan terhadap Palestina yang diperjuangkan pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia.

“Kami mendukung sikap Ketua MUI Bidang Kerja Sama Luar Negeri dan Hubungan Internasional, Prof. DR. Sudarnoto Abdul Hakim, yang menuntut ditutupnya pameran foto dan Museum Holocaust di Tondano. Karena museum ini berpotensi menghadirkan keresahan dan kontraproduktif terhadap upaya pembelaan terhadap Palestina yang diperjuangkan oleh pemerintah serta rakyat Indonesia,” demikian disampaikan pada Senin (31/1/2022), sebagaimana dikutip dari laman resmi MPR RI. 

Komunitas Yahudi di Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), merespon penolakan Museum Holocaust Yahudi, di Tondano. Mereka menyebut kehadiran museum untuk memberikan edukasi terhadap generasi muda.

"Intinya saya ingin mengedukasi kepada masyarakat terutama generasi muda tentang bahaya rasisme dan kebencian," kata Pendiri Indonesia Holocaust Museum Rabbi Yaakov Baruch, saat ditemui wartawan, Sabtu (5/2/2022).

Yaakov mengatakan apabila rasisme dan kebencian tidak diperangi sejak awal, maka hal itu akan mengarah pada Holocaust atau tragedi kemanusiaan.
Yaakov menekankan keberadaan Museum Holocaust ini harus dilihat dari segi tragedi kemanusiaan dan ia tidak ingin diseret-seret ke dalam urusan politik terkait konflik Palestina-Israel. Dia berpendapat masyarakat Indonesia masih kesulitan membedakan Yahudi dengan israel.

"Ini yang membuat kami komunitas Yahudi di Indonesia merasakan kesulitan karena selalu dituduh, misalnya antek Israel, antek Zionis. Padahal kami ini murni orang Indonesia yang punya turunan Yahudi atau beragama Yahudi yang ingin beribadah dan menjalani kehidupan seperti warga Indonesia lainnya. Tidak ada kepentingan politik," tutur Yaakov.