MUI Rekomendasikan Dua Vaksin Halal Sebagai Booster

MONITORDAY.COM - Vaksinasi diwajibkan oleh pemerintah guna memperkuat antibodi masyarakat menghadapi virus covid-19. Sayangnya vaksin yang digunakan belum memenuhi kriteria kehalalan menurut MUI. Namun karena tidak ada pilihan lain dan demi kemaslahatan, maka vaksinasi tetap diizinkan dengan vaksin yang ada.
Kabar gembira datang dari MUI, bahwa sudah ada dua jenis vaksin yang dinyatakan halal. Zivifax dan vaksin merah putih dinyatakan halal oleh MUI. Hal ini disampaikan oleh Ketua Satgas Covid-19 M. Azrul Tanjung.
"Kita gunakan vaksin booster halal, silahkan mau pakai Zifivax boleh, pakai Merah Putih boleh. MUI tidak dalam konteks untuk mengarahkan, tapi dua itu lah yang halal. Tapi, kalau masih belum selesai vaksin satu dan dua, kita minta Sinovac tetap digunakan untuk umat Islam," ujar Azrul kepada awak media.
Menurut Azrul vaksin yang non halal bisa tetap digunakan untuk kelompok masyarakat non muslim. Namun bagi muslim, maka diharapkan bisa diprioritaskan menggunakan vaksin halal.
"Bagi umat Islam wajib yang halal, karena ini perintah agama. Kondisinya hari ini kan sudah tidak lagi darurat. Kenapa tidak darurat? Karena vaksin halalnya sudah ada," kata dia.
Azrul juga mengabarkan bahwa produsen vaksin zivifax sudah siap untuk memenuhi kebutuhan vaksin di Indonesia.
"Kita sudah bertanya kepada produsen Zifivax, apakah vaksinnya tersedia? Mereka bilang tersedia, mau berapa juta Zifivax siap. Itu sudah kita fasilitasi halalnya, insya Allah halal dan thoyyib," kata Azrul.
Dilansir dari laman covid19.go.id, vaksin Zifivax merupakan vaksin yang dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical asal China. Vaksin ini diproduksi dengan platform rekombinan protein sub-unit.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah menerbitkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) untuk vaksin COVID-19 merek Zifivax pada 7 Oktober 2021.
Dengan kata lain, vaksin Zifivax adalah vaksin Corona ke-10 yang mendapatkan EUA dari BPOM RI. Sementara pemegang izin EUA dari BPOM tersebut adalah PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio).
Sementara itu Vaksin Merah Putih mulai memasuki tahapan uji klinis. Vaksin besutan Universitas Airlangga, PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo itu akan dilakukan uji klinis tahap pertama hari ini, Rabu (9/2).
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksin merah putih diproyeksikan selain sebagai booster dan vaksin anak, juga sebagai vaksin donasi internasional. Diharapkan vaksin merah putih dapat menembus negara dengan populasi agama islam
“Presiden bersedia menggunakan ini sebagai vaksin donasi dari Republik Indonesia khususnya sebagai ketua G20 ke negara-negara lain yang membutuhkan,” kata Menkes secara virtual, Rabu (9/2).