Kopi Punya Cerita

Kopi Punya Cerita
Foto Ilustrasi/ Istimewa

MONITORDAY.COM - Hidup itu perlu dirasakan, selayaknya kamu menikmati secangkir kopi di pagi hari. Meski, terlihat pekat dan harum, selalu ada pahit di antara itu.

Ungkapan kalimat di atas menggambarkan suasana hati saat menyeruput secangkir kopi.

Tepat di hari jum'at ini , 1 Oktober  2021, hari yang penuh berkah dalam umat islam. Juga bertepatan dengan  International Coffee Day atau Hari Kopi Sedunia 

Momen ini bisa menjadi kesempatan bagi para pencinta kopi untuk berbagi kecintaannya pada minuman kopi sekaligus mendukung jutaan petani yang mata pencahariannya bergantung pada kopi. 

Menurut catatan sejarah yang ditulis dalam laman National Today, kopi berasal dari Ethiopia dan penemuannya di Afrika punya cerita yang menarik.

Jadi, sekitar tahun 700-an, seorang penggembala kambing bernama Kaldi menemukan kambing-kambingnya bertingkah aneh, seakan sedang menari.  Ternyata, diketahui kambing-kambing tersebut memakan sejenis kacang merah. Dia pun menyimpulkan kacang merah itu sebagai penyebab kambing gembalanya berperilaku aneh. 

Kaldi kemudian membagikan cerita itu pada seorang temannya yang seorang biarawan. Biarawan tersebut membutuhkan sesuatu untuk membuatnya tetap terjaga sepanjang malam saat berdoa. 

Namun, cerita versi lain mengklaim biarawan tersebut menolak dan melemparkan kacang-kacang merah itu kee dalam api, yang kemudian mengeluarkan aroma menyenangkan luar biasa. 

Dari sana, kopi tiba-tiba menyebar ke Yaman di abad ke-15, di mana biji kopi dikenal dengan nama "Mocha". Tak lama setelahnya, kopi semakin populer dan menyebar ke Mesir, Persia, dan Turki sebagai "anggur Arab". 

Saat itu lah kedai kopi mulai dibuka, dengan nama "Sekolah Orang Bijaksana (Schools of the Wise)". Arab pun kemudian terkenal dengan kopinya. Namun, pertanian biji kopi mulai diproses dalam skala besar di India Selatan. 

Kopi kemudian menyebar luas ke seluruh Eropa dengan sangat cepat dan populer pada 1560 dan pada 1600-an kedai kopi mulai bermunculan di Benua Biru, baru kemudian tiba di Amerika. 

Setelah perjalanan panjang sejarah kopi, pada 2014 Organisasi Kopi Internasional mendeklarasikan 1 Oktober sebagai Hari Kopi Internasional sebagai kesempatan untuk merayakan kopi sebagai minuman sekaligus membangun kesadaran akan perjuangan para petani kopi.

Pandemi dan Kopi

Di tengah kelam pandemi Covid-19, porsi konsumsi kopi dalam negeri terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Untuk memenuhi permintaan tersebut, Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) mendorong petani kopi memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang kucurkan pemerintah untuk meningkatkan produksi.

Ketua Umum Dekopi, Anton Apriyantono mengatakan, petani saat ini tengah bergairah meningkatkan produksi kopi walaupun ada pandemi Covid-19. Diperkirakan konsumsi kopi masyarakat tumbuh sekitar delapan persen per tahun.

Kondisi tersebut menurut Anton mengubah pasar kopi. Jika sebelumnya lebih banyak untuk ekspor kini beralih untuk dalam negeri. 

Anton mengatakan, faktor lain menurunnya ekspor itu juga karena adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan penjualan tidak begitu lancar. 

Namun demikian ia berharap tahun 2021 ini bisa lebih stabil dibandingkan 2020 yang cenderung menurun.

Mantan Menteri Pertanian itu mengakui, ekspor kopi sudah berjalan ke sejumlah negara. Tercatat, dari sekitar 600 ribu ton/tahun produksi kopi nasional, sebanyak 60 persenuntuk memenuhi pasar ekspor. Pasar tujuan ekspor komoditas kopi tersebut adalah Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, China, Rusia, dan Timur Tengah.

Sejumlah negara tujuan ekspor tersebut banyak yang berebut kopi dari Indonesia. Mengingat, kualitas kopi yang dihasilkan petani seperti kopi robusta cukup bagus. 

Sedangkan pesaing ekspor kopi Indonesia adalah Brazil, Vietnam dan Colombia.  Bahkan, sejumlah negara seperti China, Afrika (Etiopia dan Kenia) saat ini juga sudah mulai masuk ke pasar dunia. Indonesia saat ini berhadapan langsung dengan Vietnam yang produktivitasnya tinggi.

Volume ekspor kopi ke sejumlah negara dari tahun 2016 sampai 2017 mengalami peningkatan sebanyak 467,79 ton. Sedangkan negara tujuan ekspor adalah USA, Malaysia, Jepang, India, Mesir, Inggris, Belgia, Italia, dan Rusia. Umumnya, kopi yang diekspor dalam berupa biji kopi robusta dan arabika

Akhirnya, izinkan sepatah dua patah kata untuk mengungkapkan sebuah pantun.

Mentari pagi menyapa diri, Lalu kuseruput secangkir kopi, Menjalani hidup haruslah berani, Sebab dunia begitu berarti. Selamat Hari Ngopi 1 Oktober untuk Penikmati Ngopi Yang Penuh sensasi