Pendidikan Karakter Anti-Korupsi

Pendidikan memiliki peranan penting dalam membentuk integritas bangsa.

Pendidikan Karakter Anti-Korupsi
Sumber gambar: antaranews.com

MONDAYREVIEW.COM – Korupsi masih menjadi masalah yang mengakar pada bangsa ini. Korupsi menjadi tradisi yang sulit untuk dihilangkan dalam sistem birokrasi dari tingkat elit sampai akar rumput. Individu-individu yang mencoba mengubah sistem yang korup seringkali malah tersingkir dari sistem. Dia disingkirkan oleh kelompok yang sudah berada dalam zona nyaman korupsi. Banyak kasus dimana ASN-ASN yang jujur harus dipindahkan ke lokasi terpencil karena tidak mau berkompromi dengan sistem di tempat asalnya.

Mendengar hal tersebut, haruskah kita putus asa dan putus harapan? Tidak adakah asa yang tersisa dalam upaya pemberantasan korupsi? Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengatakan pendidikan memiliki peranan penting dalam membentuk integritas bangsa. Dia menambahkan bagi KPK, pendiidkan merupakan hal yang sangat penting dalam penguatan karakter. Jika karakter siswa bagus, maka sejumlah masalah sosial akan selesai.

Korupsi menjauhkan dari cita-cita bangsa yang adil dan makmur. Korupsi juga memiliki dampak yakni rusaknya demokrasi, meruntuhkan hukum, menurunkan kualitas hidup dan menyebabkan kejahatan lain berkembang. Korupsi, lanjut dia, merupakan penyalahgunaan wewenang. Sebanyak 25 dari 34 provinsi terdapat kasus korupsi sepanjang 2004 hingga 2019. Kasus terbanyak terjadi di Jawa Barat dengan total 101 kasus.

Perilaku korupsi terjadi karena semua orientasi pada materialistik atau ke harta dan jabatan. Siswa-siswa saat ini, lanjut dia, banyak yang ingin memiliki harta yang banyak. Orientasi ke depan harus cinta pada Tanah Air dibandingkan cinta pada dirinya sendiri. Sama seperti yang dilakukan pendiri bangsa yang lebih mencintai Tanah Air dibandingkan dirinya sendiri.

Kepala Puspeka Kemendikbud, Hendarman, mengatakan melalui webinar tersebut sangat penting karena tidak hanya membahas dampak korupsi melainkan juga pembentukan karakter yang antikorupsi. Webinar tersebut juga diselenggarakan untuk memperingati Hari Korupsi Sedunia yang diperingati setiap tanggal 9 Desember.

Staf Sub Bagian Psikologi Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Sanglah Denpasar Lyly Puspa Palupi mengatakan penguatan karakter yang dilakukan sejak dini dapat mencegah anak bertindak kriminal. Menurutnya jika anak-anak terbiasa melihat tindakan kekerasan, perilaku membangkang dan lainnya, maka itu akan ditiru karena mereka menilai perilaku tersebut boleh dan normal. Untuk itu penguatan karakter bagi anak harus dilakukan sejak dini. 

Ia mengatakan metode yang digunakan dalam memberikan pendidikan karakter itu perlu disesuaikan dengan usia anak didik. Bagi remaja siswa SMA, atau siswa SMP hingga sekolah dasar juga perlu pendekatan khusus untuk menanamkan dan membentuk karakter yang baik.  Kemudian, yang penting diingat bahwa pembentukan karakter bukan hanya tanggung jawab guru di sekolah. Melainkan seluruh aspek lingkungan, di mana perlu memberikan contoh-contoh perilaku yang positif buat anak-anak kita, agar mereka bisa menirunya.

Menurut dia, dalam pendidikan karakter di rumah maupun di sekolah, juga memuat tentang perilaku-perilaku baik yang perlu ditunjukkan, dan perilaku-perilaku yang buruk yang perlu dihindari. Selain itu, dalam menerapkan pendidikan karakter itu juga wajib mencantumkan pengajaran kepada anak agar terbiasa mematuhi aturan, bertanggung jawab pada perbuatannya, sehingga keterlibatan remaja dalam tindakan kriminal dapat diminimalkan.