KOPI PAHIT Kembali Suguhi Diskusi Virtual Bahas Ketahanan Pangan ditengah Covid-19

Pandemi Covid-19 memberikan tekanan berat terhadap sektor produksi pertanian dan perikanan. Untuk itu, KOPI PAHIT kembali suguhi diskusi virtual membahas Ketahanan Pangan ditengah Pademi Covid-19 pada ahad, 19 April 2020, pukul 10.00 - 12.00 WIB.

KOPI PAHIT Kembali Suguhi Diskusi Virtual Bahas Ketahanan Pangan ditengah Covid-19
Ketahanan Pangan ditengah Covid-19 ( monitorday.com)

MONITORDAY.COM - Pandemi Covid-19 memberikan tekanan berat terhadap sektor produksi pertanian dan perikanan. Di sektor pertanian (pangan dan perkebunan), berimplikasi pada pembatasan  suplai pangan nasional. 

Pemerintah memperkirakan hal ini berdampak pada 29,5% total tenaga kerja nasional. Jumlah yang sangat besar bila dibandingkan sektor penting lainnya.

Di sektor perikanan tangkap dan budidaya, implikasinya dapat bervariasi dan cukup kompleks. Untuk perikanan tangkap, ketidakmampuan kapal penangkap ikan untuk beroperasi (karena terbatas atau jatuhnya pasar) dapat menimbulkan efek domino di seluruh rantai nilai dalam hal pasokan produk, terutama ketersediaan spesies tertentu. 

Selain itu, masalah dalam logistik terkait dengan pembatasan dalam transportasi, penutupan perbatasan, dan berkurangnya permintaan di restoran dan hotel menghasilkan perubahan pasar yang signifikan dan yang paling terlihat adalah jatuhnya harga. 

Ketersediaan pasokan pangan dalam masa pandemi Covid-19 menjadi krusial. Pemerintah dituntut untuk menyediakan seperangkat kebijakan agar produksi dan suplay pangan yang aman, sehat dan terjangkau bagi masyarakat.

Desa-desa di Indonesia harus menjadi pertahanan penting untuk memproduksi pangan bagi kebutuhan masyarakat Indonesia, bahkan dunia.

Termasuk dalam hal kebijakan anggaran negara. Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa harus melakukan refocusing dan re-alokasi anggaran yang mendukung ketahanan pangan di masa pandemi. 

Lantas bagiamana scenario jangka pendek dan jangka panjang kebijakan pangan mengantisipasi dampak Covid-19, baik dari sisi produksi maupun distribusi. Sejauhmana kebijakan refocusing dan realokasi APBN/APBD khusus untuk menggerakan ekonomi pangan di perdesaan. Lalu, apa saja skema perlindungan dan jaring pengaman sosial bagi petani dan nelayan di masa pandemi Covid-19

Temukan jawabannya di diskusi KOPI PAHIT via virtual zoom pada ahad, 19 April 2020, pukul 10.00 - 12.00 WIB dengan menghadikrkan para pakar dibidangnya, yakitu Dirjen Perikanan Tangkap KKP (Zulficar Mochtar), Rektor Institut Pertanian Bogor (Prof Dr, Arif Satria) Pimpinan Umum Media Samudranesia (Nelly Marinda S), Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM (M. Riza Damanik, PhD), Ketua Dewan Nasional Konsorium Pembaruan Agraria (Iwan Nurdin), Ketua Harian KNTI (Dani Setiawan), Komisaris Jamkrindo ( Muchlas Rowi), Chief Economist & Strategy - Indeks Komoditas Indonesia (Dr. Harry Patria) dan juga Kepala Daerah. Diskusi KOPI PAHIT ini bertujuan untuk bertukar ide, urung rembuk, menimba ilmu, dan mengais ide-ide visioner terutama ketahanan pangan ditengah wabah Covid-19.

Bagi peserta yang akan mengikuti diskusi ini bisa menghubungi 081222381855 (opan)Oleh karena itu, kehadiran "anda" sangat dinantikan untuk memperkaya khazanah diskusi ini.

Diskusi virtual ini dikemas dengan santai, sebagai bentuk upaya Monitorday.com, jaringan Monday Media Group mendukung gerakan  #dirumahsaja #socialdistancing #physicaldistancing #dukungpemerintah dan #patuhiPSBB.