Kabar Baik di Tengah Pandemi Covid-19: Sejumlah Ilmuwan Temukan Obat Baru yang Bisa Diminum seperti Pil

EIDD-2801 merupakan bentuk senyawa antivirus EIDD-1931 yang dapat diminum sebagai pil dan dapat diserap dengan baik untuk mencapai paru-paru.

Kabar Baik di Tengah Pandemi Covid-19: Sejumlah Ilmuwan Temukan Obat Baru yang Bisa Diminum seperti Pil
Ilustrasi foto/Net

MONITORDAY.COM – Kabar baik kembali datang di tengah pandemi virus corona baru (Covid-19), sejumlah ilmuwan di Universitas Emory Atlanta, Amerika Serikat telah menemukan obat baru yang dapat mengubah cara dokter mengobati pasien yang positif terinfeksi Covid-19.

Melalui pengujian pada hewan pengerat, obat yang disebut EIDD-2801 ini dapat menunjukkan harapan dalam mengurangi kerusakan paru-paru. Para peneliti di UNC-Chapel Hill Gilling School of Global Public Health memainkan peran kunci dalam pengembangan EIDD-2801.

Terutama para epidemologi virus seperti Profesor William R. Kenan Jr beserta rekan-rekannya di Vanderbilt University Medical Center (VUMC), mereka bahkan menemukan, ketika digunakan sebagai profilaksis, EIDD-2801 dapat mencegah cedera paru-paru yang parah pada hewan pengerat yang terinfeksi.

EIDD-2801 merupakan bentuk senyawa antivirus EIDD-1931 yang dapat diminum sebagai pil dan dapat diserap dengan baik untuk mencapai paru-paru. Jika diberikan 12 atau 24 jam setelah infeksi dimulai, EIDD-2801 dapat mengurangi tingkat kerusakan paru-paru dan penurunan berat badan pada hewan pengerat.

“Obat baru ini tidak hanya memiliki potensi tinggi untuk mengobati pasien COVID-19, tetapi juga tampaknya efektif untuk pengobatan infeksi coronavirus serius lainnya,” kata William R. Kenan Jr, di laman University Emory, dikutip Sabtu (18/4/2020).

Epidemolog di laboratoirium Ralph Baric ini menjelaskan, Jika dibandingkan dengan perawatan Covid-19 lainnya, EIDD-2801 memang lebih simple. Perawatan Covid-19 lain biasanya harus melalui intravena atau infus, namun obat baru ini bisa diminum langsung dalam bentuk pil.

Untuk selanjutnya, studi klinis EIDD-2801 akan dilakukan pada manusa dan diperkirakan dimulai pada bulan Juni 2020. Jika berhasil, maka para peneliti meyakini bahwa obat ini tidak hanya dapat digunakan untuk membatasi penyebaran Covid-19, tapi juga dapat mencegah wabah virus corona lain di masa depan.

Asisten professor epidemologi dan kolaborator di Baric Lab, Timothy Sheahan, PhD, menuturkan jika virus-virus serupa covid-19 bisa datang di masa depan. Karena itu, kata dia, EIDD-2801 sangat menjanjikan untuk pengobatan di masa selanjutnya.

“EIDD-2801 menjanjikan tidak hanya untuk mengobati pasien COVID-19 hari ini, tetapi juga untuk mengobati coronavirus baru yang mungkin muncul di masa depan.”