Jokowi : 2030 Ekonomi Indonesia Nomor 7 Dunia

Jokowi : 2030 Ekonomi Indonesia Nomor 7 Dunia
Presiden Joko WIdodo/ net

MONITORDAY.COM - Presiden Joko Widodo meyakini bahwa Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan besar dalam ekonomi global. Setidaknya Indonesia akan menjadi kekuatan nomor 7 dunia. Momentum satu dekade ke depan adalah masa emas menuju Indonesia yang maju. Jokowi meminta agar momentum ini harus disikapi dengan cepat dan tepat. 

Optimisme itu memiliki pertimbangan dan alasan yang kuat. Berdasarkan proyeksi jangka panjang yang dirilis Standard Chartered Plc sebanyak 7 dari 10 negara berkembang diprediksi menjadi negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030.

Agenda membangun ekosistem keuangan digital yang kuat dan berkelanjutan harus diprioritaskan dan diwujudkan. Sektor keuangan akan menunjang pergerakan sektor riil, baik dalam perdagangan maupun industri dan pertanian. Sektor keuangan termasuk perbankan harus lebih inkusif atau mampu menjangkau semua orang. Sehingga tak ada lagi hambatan dalam permodalan dan transaksi pembayaran. 

Di sisi lain, Jokowi mengingatkan bahwa ekosistem digital yang bertanggung jawab harus memiliki mitigasi risiko atas kemungkinan timbulnya permasalahan hukum dan sosial. Hal ini mutlak dilakukan untuk mencegah kerugian dan meningkatkan perlindungan kepada masyarakat Banyaknya laporan atau data terkait penipuan pinjaman online (pinjol) harus menjadi perhatian semua fihak. .

Dalam kacamata sebagian orang Indonesia bahkan potensial menjadi salah satu negara yang akan menempati posisi sebagai kekuatan ekonomi keempat dunia. Besaran jumlah penduduk usia produktif dan ‘kue ekonomi’ menjadi alasan yang masuk akal.  

Menurut proyeksi Standar Chartered, PDB Indonesia diprediksi mencapai $10,1 triliun atau naik hampir 3 kali lipat dari tahun 2017 ($3,2 triliun) pada 2030 dan berada di peringkat ke-4 sebagai negara dengan perekonomian terbesar dunia. Peringkat tersebut dihitung menurut nominal produk domestik bruto (PDB) atas dasar paritas daya beli (purchasing power parity/PPP).

Sebagai informasi, PDB Indonesia telah menembus lebih dari $1 triliun untuk pertama kalinya pada 2017. Nantinya, pada 2030, ekonomi Indonesia berada di bawah Amerika (peringkat 3) dan di atas Turki (peringkat 5). Proyeksi ini dapat menjadi pemacu dan pemicu bagi Indonesia untuk mempersiapkan strategi, mengembangkan kemampuan SDM, menata sistem hukum dan regulasi, serta membangun ekosistem bisnis yang dapat diandalkan. 

Semua harapan dan proyeksi optimis tentu akan dapat dicapai bila Indonesia mampu menjaga persatuan dan menyemai keadilan sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Demokrasi yang bersendi pada nilai-nilai relijius menjadi modal untuk mencapai target sebagai kekuatan keempat dalam ekonomi dunia.