Strategi Hadapi Lonjakan Jumlah Positif Covid-19 Pasca Libur Nataru
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mengantipasi lonjakan kasus aktif COVID-19 pasca libur Natal dan Tahun Baru 2021.

MONDAYREVIEW.COM – Libur Natal dan Tahun Baru menjadi momentum yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk pulang ke kampung halaman. Hal ini karena waktu libur Nataru cukup panjang untuk dimanfaatkan guna kepentingan tersebut. Walaupun begitu, pemerintah mengimbau agar masyarakat tetap di rumah dan tidak kemana-mana selama libur Nataru. Hal ini guna mencegah semakin bertambahnya angka positif covid-19 yang tak kunjung menurun.
Sayangnya di lapangan kita temui terjadi lonjakan pemudik yang melakukan perjalanan dari Jakarta ke daerah-daerah. Hal ini membuat lonjakan positif covid-19 hampir bisa dipastikan akan terjadi. Menghadapi persoalan ini, pemerintah telah mempersiapkan strategi guna mengatasi lonjakan jumlah positif covid-19. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mengantipasi lonjakan kasus aktif COVID-19 pasca libur Natal dan Tahun Baru 2021. Salah satu upayanya dengan menambah ketersediaan tempat tidur perawatan pasien COVID-19 di sejumlah rumah sakit.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya menyiapkan lebih dari seratus tempat tidur tambahan di sejumlah rumah sakit. Penambahan jumlah tempat tidur akan dilakukan, baik di ruang biasa maupun ruang intensive care unit (ICU).
Menurut Budi tempatnya ada. Tinggal kita tambah jumlah bed dan ICU-nya. Potensinya bisa sampai seratus bed tambahan. Dengan menambah jumlah bed di rumah sakit exisisting yang ada sekarang, teknisnya jadi lebih mudah. Budi berujar dalam penanganan pasien COVID-19 yang darurat bukanlah kebutuhan ruang perawatan. Sebab, tempat untuk ruang perawatan sudah tersedia. Sehingga yang penting adalah menambah jumlah perawat.
Kerena itu, Budi meminta agar masyarakat menikmati libur Natal dan Tahun Baru 2021 dengan tetap berada di rumah. Menurut dia, hal ini dapat membantu mencegah terjadi lonjakan kasus COVID-19. Kata Budi, masyarakat harus disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Sebab, hal ini dapat menyelamatkan orang terkasih dari ancaman COVID-19.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan salah satu direktur RSCM untuk menyusun program relawan perawat untuk mengantisipasi lonjakan kasus pada masa libur panjang. Idealnya strategi dan upaya maksimal dari pemerintah juga mesti dibarengi dengan kesadaran masyarakat. Hal ini dapat meminimalisir penyebaran covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa masyarakat ibarat sedang menggali kuburnya sendiri jika kondisinya seperti ini terus. Pernyataan ini mengundang kecaman dari sebagian masyarakat. Namun jika kita cerna secara jernih, pernyataan Wiku tersebut tidak sepenuhnya salah. Bagaimanapun upaya pemerintah jika kesadaran masyarakat masih rendah maka akan membuat sulit mencegah penyebaran covid-19 dan menurunkan kurva covid-19.