Indonesia Mengekspor Vaksin ke Banyak Negara

Indonesia Mengekspor Vaksin ke Banyak Negara
vaksin produksi biofarma (c) twitter

MONITORDAY.COM - Indonesia memiliki keunggulan dalam industri kesehatan. Termasuk dalam penyediaan vaksin dan antisera. Selama ini muncul persepsi di benak publik terkait masih tingginya ketergantungan Indonesia pada impor vaksin. Apalagi ketika terjadi polemik pada kasus vaksi MR.

Padahal, Indonesia memiliki BUMN yang bergerak dan terus berinovasi dalam bidang ini. Bio Farma merupakan BUMN produsen Vaksin dan Antisera, saat ini berkembang menjadi perusahaan Life Science, didirikan 6 Agustus 1890. Selama 128 tahun pendiriannya Bio Farma telah berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa, baik di Indonesia maupun mancanegara.

Lebih dari 140 negara telah menggunakan produk Vaksin Bio Farma terutama negara – negara berkembang, dan 49 diantaranya adalah negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Dengan kapasitas produksi lebih dari 2 Miliar dosis pertahun, merupakan terbesar di Asia Tenggara. Bio Farma telah memenuhi kebutuhan vaksin Nasional, termasuk kebutuhan vaksin untuk Jemaah Haji dan Umrah, serta kebutuhan vaksin dunia melalui WHO dan UNICEF. Dengan filosofi Dedicated to Improve Quality of Life, Bio Farma berperan aktif dalam meningkatkan ketersediaan dan kemandirian produksi Vaksin di negara-negara berkembang dan negara-negara Islam untuk menjaga keamanan kesehatan global (Global Health Security).

Biofarma terus kejar target ekspor, sebesar USD 71,6 juta. Kami sudah masuk ke pasar Asia, Timur Tengah, sebagian Afrika, dan beberapa negara amerika latin, tahun ini kami akan menjajaki untuk meningkatkan ekspor ke negara-negara Afrika. Vaksin yang akan diekspor ke beberapa negara Afrika adalah vaksin bakteri seperti : Tetanus, Difteri, Pertusis, Harmophilus Infuenza Type B (HIB) serta Pentabio, sebelumnya kami sudah mengekspor ke negara- negara seperti Pakistan, Afganistan, Sudan, Maroko dan negara lainnya.