Ekonomi Islam Mendayung Diantara Dua Karang

MONITORDAY.COM - Mendayung diantara dua karang merupakan perumpamaan yang disampaikan oleh Bung Hatta saat menjelaskan ekonomi pancasila. Karang besar yang dimaksud adalah dua ideologi ekonomi terbesar di dunia, komunisme dan kapitalisme.
Perumpamaan tersebut boleh juga kita pakai dalam konteks ekonomi Islam. Dimana ekonomi Islam berusaha mencari formulasi terbaik bagaimana menyejahterakan manusia sesuai dengan tuntutnan syariat. Ekonomi Islam juga mempunyai kritik terhadap kapitalisme dan komunisme. Sebelum itu, terlebih dahulu kita perlu membahas apa hakikat kapitalisme, komunisme.
Secara sederhana, kapitalisme merupakan ideologi ekonomi yang menjunjung tinggi kebebasan individu. Kebebasan individu ini membuat setiap orang bebas untuk melakukan akumulasi modal atau kapital. Atas hal itu jenis ekonomi ini disebut dengan kapitalisme. Walaupun falsafah dasarnya adalah liberalisme.
Dalam kapitalisme kompetisi dihargai dan merupakan cara paling efektif untuk pendistribusian kekayaan. Makanya kapitalisme mendukung adanya pasar bebas. Menurut ideologi kapitalisme ada invisible hand atau tangan tak terlihat yang membuat ekonomi pasar berjalan dengan baik.
Sebaliknya, komunisme merupakan ideologi yang anti dengan kebebasan individual. Menurut komunisme, individu harus taat terhadap kehendak komunal. Maka dari itu tidak ada kebebasan individu. Menurut komunisme, kapitalisme menyebabkan yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Maka dari itu alat produksi harus dikuasai masyarakat yang diwakili oleh negara.
Dengan kepemilikan alat produksi yang adil, maka kekayaan akan terdistribusi kepada seluruh masyarakat. Tidak ada yang bisa menumpuk kekayaan. Dengan begitu semua masyarakat sama rata dan sama rasa. Semua masyarakat hidup bahagia dengan sistem komunis.
Para pengusung ideologi kapitalis dan komunis senantiasa berdebat sepanjang masa. Mereka menganggap ideologi yang dibawanya adalah yang paling baik. Lantas bagaimana dengan ekonomi Islam?
Ekonomi Islam memandang baik ekonomi kapitalis dan komunis ada hal baik yang bisa diambil, dan ada hal buruk yang harus dibuang. Tentu timbangannya adalah Al Qur'an, sunnah dan pendapat para ulama.
Islam tidak mengharamkan seseorang mencari harta yang banyak, bahkan menumpuknya. Namun Islam mewajibkan zakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Islam mendorong umatnya untuk berserikat dalam barang-barang publik seperti api, padang rumput dan sumber air. Namun Islam tidak pernah memaksa dan membenarkan umatnya untuk merebut harta orang lain yang bukan haknya atas nama pemerataan.
Dengan mengambil yang baik dari kapitalis dan membuang buruknya, begitupun mengambil yang baik dari komunis dan membuang buruknya, diharapkan akan tercipta suatu model ekonomi ideal yang bisa mensejahterakan.
Terakhir, perbedaan ekonomi Islam dengan konvensional adalah adanya variabel akhirat dalam perekonomian. Ekonomi Islam tak hanya ingin meraih kesejahteraan di dunia, namun juga di akhirat.