Bendungan Way Sekampung dan Upaya Mengantisipasi Perubahan Iklim

MONITORDAY.COM - Bendungan merupakan salah satu bangunan infrastruktur bidang sumber daya air yang penting dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat. Dengan tampungannya yang besar dapat mengurangi tingkat kekritisan air yang semakin terasa.
Diantara proyek infrastruktur yang dibangun Pemerintah adalah bendungan dengan berbagai fungsinya. Pemerintahan Joko Widodo telah membangun 65 bendungan dengan ukuran raksasa dalam kurun waktu enam tahun.
Pembangunan bendungan juga terkait dengan upaya antisipasi perubahan iklim. Dimana perubahan iklim menjadi salah satu ancaman bagi Indonesia. Banjir dan kekeringan bisa datang silih berganti. Kondisi iklim yang fluktuatif antara debit hujan yang besar dan air yang semakin hari semakin menurun, maka peranan infrastruktur sumber daya air semakin penting dan sangat perlu dibutuhkan.
Saat ini masyarakat sudah dihadapkan pada kenyataan bahwa ketersediaan sumber daya air sudah sangat kritis. Dan salah satu penanganan yang terbaik adalah dengan pendekatan struktural, yaitu membangun penampung – penampung air seperti waduk atau bendungan, yang mempunyai berbagai macam manfaat diantaranya menampung air, irigasi, air baku, tenaga listrik, pengendali banjir, perikanan, pariwisata dan konservasi.
Kamis (2/9/2021) Presiden akan meresmikan Bendungan Way Sekampung. Bendungan dengan luas genangan sekitar 800 hektar merupakan bagian dari upaya pengendalian banjir di Provinsi Lampung yang terhubung dengan Bendungan Batutegi dan Margatiga.
Bendungan Way Sekampung akan menjaga Provinsi Lampung dari bencana banjir dari hulu sampai hilir. Debit banjir secara berurutan akan tertahan di Bendungan Batutegi, lalu ke Bendungan Way Sekampung, sampai akhirnya tertahan di Bendungan Margatiga.
Sebagai infrastruktur pendukung pertanian bendungan ini menjadi penyedia air irigasi untuk intensifikasi daerah irigasi Sekampung Sistem dengan luas area 55.373 hektar. Dengan adanya bendungan ini maka akan ada peningkatan intensitas tanam 270 persen, sekaligus sebagai penyediaan air irigasi untuk pengembangan daerah irigasi Rumbia Extension dengan potensi luas 17.334 hektar.
Manfaat bagi kota dengan hunian yang semakin padat juga sangat besar dengan kahadiran bendungan. Bendungan ini akan menyediakan air baku untuk Kota Bandar Lampung, Branti dan Kota Metro sebesar 2.482 liter per detik.
Yang tak kalah penting adalah potensi Pembangkit Listrik Tenaga Microhydro (PLTM) dengan daya sebesar 5,4 MW. Energi hijau dari PLTA akan sangat menunjang penyediaan energi secara berkelanjutan.