Haornas 2020 di Tengah Pandemi
Tahun 2020 ini Haornas diperingati dalam kondisi pandemic Covid-19 yang belum berakhir.

MONDAYREVIEW.COM – Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat. Pepatah ini cukup popular di masyarakat kita. Pesan dari pepatah tersebut adalah pentingnya kesehatan lahir untuk ketenangan batin. Dalam jasmani yang sehat, terdapat rohani yang kuat. Salah satu metode meningkatkan kesehatan jasmani adalah dengan cara berolah raga. Olah raga adalah serangkaian aktifitas fisik baik berupa permainan maupun bukan guna melatih kebugaran tubuh.
Olah raga juga menjadi symbol kemajuan suatu bangsa. Walaupun bukan tolok ukur utama, namun rata-rata negara maju mempunyai prestasi olah raga yang hebat. Negara adidaya seperti Amerika Serikat dan China selalu meraih banyak medali dalam perhelatan olimpiade. Selain olimpiade, banyak sekali perhelatan kompetisi olah raga lainnya dilaksanakan seperti Asian Games, World Cup, Euro Cup, SEA Games dll. Semua perhelatan itu selain upaya melatih kebugaran juga merupakan kompetisi dengan nilai gengsi yang tinggi.
Dalam bidang olah raga, Indonesia mempunyai kebanggaan dalam cabang olah raga bulu tangkis. Atlet-atlet Indonesia seperti Susi Susanti, Alan Budikusuma, Taufik Hidayat, sempat menjadi pemain bulu tangkis tingkat dunia. Sayangnya hari-hari ini kita jarang mendengar prestasi atlet-atlet bulu tangkis mengharumkan nama bangsa kembali. Dalam cabor sepak bola, berulang kali Indonesia gagal lolos ke piala dunia. Bahkan sekadar mengalahkan Thailand dan Malaysia saja Timnas menemui kesulitan. Perlu kerja keras guna mengembangkan prestasi pemain Timnas Sepak Bola.
Dalam rangka mengedukasi masyarakat perihal olah raga, setiap tahun pemerintah mengadakan Hari Olah Raga Nasional (Haornas). Tahun 2020 ini Haornas diperingati dalam kondisi pandemic Covid-19 yang belum berakhir. Dalam Peringatan Haornas yang dilaksanakan secara virtual, Presiden Jokowi memberikan sejumlah arahan kepada Menpora Zainudin Amali, salah satunya mengevaluasi secara total tata kelola pembinaan atlet.
Menurutnya KONI, KOI, diharapkan bisa meningkatkan prestasi olahraga nasional. Jika selama ini prestasi olahraga kita masih kurang berhasil, itu artinya cara-cara yang selama ini kita lakukan mungkin tidak tepat. Kemenpora harus melakukan reboot total. Ekosistem nasional untuk prestasi olahraga harus di-review total. Presiden meminta tata kelola pembinaan atlet di-review total. Di awal sambutannya, Jokowi mengatakan pandemi virus Corona membuat berbagai kompetisi olahraga menjadi ditunda. Meskipun demikian, Jokowi mengingatkan bahwa tetap ada imbas positif dari pandemi Corona.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Zainudin Amali, menekankan ada tiga tema besar yang diusung pada Haornas ke-37 yang akan digelar di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta pada Rabu, 9 September 2020. Ketiga tema itu, adalah sport science, sport tourism, dan sport industry. Zainudin Amali menyatakan bahwa sport science, sport tourism, dan sport industry dapat memajukan olahraga Indonesia ke level lebih tinggi jika dikerjakan dengan maksimal. Oleh sebab itu, penerapan ketiga hal tersebut dinilainya sangat penting di masa depan.
Sport science akan bermanfaat untuk meningkatkan olahraga Indonesia. Olahraga didampingi sport science akan jadi lebih terukur sehingga semua hal dapat dipersiapkan dengan baik. Persiapan baik ujungnya adalah prestasi tertinggi. Kemenpora akan mendorong kegiatan sport science melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi.
Untuk sport tourism berkaitan dengan peningkatan pemasukan negara melalui devisa yang berasal olahraga dalam negeri. Ketika olahraga di Indonesia menjadi sebuah tontonan yang menarik maka itu akan mengundang para wisatawan lokal maupun asing untuk datang. Para wisatawan itu diharapkan juga akan menikmati pariwisata Indonesia lainnya sehigga pemasukan negara pun bertambah.
Olahraga pada era modern juga tidak dapat dipisahkan dengan industri yang bergerak di bidang jasa maupun barang. Maka dari itu, sport industry sangatlah penting pada era modern. Zainudin Amali berharap Indonesia bisa menghasilkan sendiri segala bentuk barang dan jasa yang berkaitan dengan olahraga.