Bencana Alam dan Lemahnya Politik Lingkungan

Bencana Alam dan Lemahnya Politik Lingkungan
Sumber gambar: antaranews.com

MONITORDAY.COM - Isu lingkungan hidup masih merupakan isu yang yang tidak populer di Indonesia. Popularitas isu lingkungan masih terbatas di kalangan aktivis dan kelompok terdidik. Sementara itu di kalangan masyarakat pada umumnya isu lingkungan masih kalah populer dengan isu ekonomi dan kesejahteraan. 

Padahal lingkungan hidup merupakan tempat hidup bagi ekosistem termasuk di dalamnya. Lingkungan hidup yang baik maka ekosistem di dalamnya akan berjalan baik. Sebaliknya rusaknya lingkungan hidup akan berdampak langsung dengan ekosistem di dalamnya. 

Bencana alam seolah sudah menjadi hal biasa di negeri yang dijuluki Zamrud Khatulistiwa ini. Tak hanya bencana yang murni kehendak Tuhan, seringkali bencana diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri. Misalnya banjir dan tanah longsor, dua bencana ini disebabkan oleh pembangunan yang tidak memikirkan dampak lingkungan. 

Semua itu bisa diatasi jika kita mau untuk bersama bergerak melalui dua jalur: kultural dan struktural. Jalur kultural adalah jalur kebudayaan, dimana masyarakat ditanamkan nilai-nilai cinta lingkungan. Misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan. Sayangnya masih banyak yang suka buang sampah ke sungai. Pekerjaan rumah kita untuk membangun budaya cinta lingkungan di masyarakat masih sangat panjang. 

Jalur kedua adalah jalur struktural, dimana kita perlu politisi-politisi yang bisa membuat kebijakan yang pro lingkungan. Tak hanya berupa kebijakan, namun dapat mengawasi implementasinya di lapangan. Di sinilah persoalannya, seringkali kebijakan kita abai dengan aspek ekologis, misalnya dengan penyusunan RTRW yang lebih mementingkan kepentingan ekonomi. 

Di lapangan para birokrat pun sering kali bermain mata dengan investor, yang menyebabkan kepentingan lingkungan dikorbankan. Namun persoalannya saat sudah terjadi bencana, bukan manusia yang melakukan introspeksi, malah alam yang disalahkan. 

Sudah saatnya kita menguatkan kembali politik lingkungan kita. Di luar negeri sejak dulu sudah ada green party, yakni partai yang fokus pada isu lingkungan. Di Indonesia partai terlihat hanya terbagi antara nasionalis dan religius serta antara partai yang berorientasi pembangunan dengan orientasi membela wong cilik. 

Perlu ada platform baru yakni partai dengan komitmen terhadap lingkungan hidup yang tinggi. Adanya partai ini memberikan harapan suara-suara peduli lingkungan tidak lagi hanya disuarakan oleh LSM saja. Jika memang dirasa terlalu sulit membuat parpol sendiri, sudah saatnya parpol-parpol yang sudah ada memperhatikan isu lingkungan hidup ini dengan porsi yang sama dengan isu lainnya.