Yerusalem, Siapa Pemilik Kota Suci Ini? (4)
Zionis Israel mengklaim Yerusalem merupakan kota suci miliknya. Kota ini yang tak lagi merasakan kedamaiannya karena penjajahan Israel

MONDAYREVIEW- Khalifah Umar bin Khattab telah mengukuhkan sebuah perjanjian dengan penduduk Yerusalem yang berisi kebebasan bagi penduduk kota itu untuk menjalankan keyakinannya, yang terkenal dengan perjanjian Elia.
Inilah era baru Yerusalem di bawah kepemimpinan Islam. Era kebebasan dan penuh toleransi yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Inilah sebagai bukti Islam, agama yang membawa kedamaian, sekaligus menepis propaganda yang menyesatkan bahwa Islam ditegakan dengan pedang.
Sejarah telah menceritakan bahwa bangsa Yahudi pernah menempati dan memimpin kota Yerusalem. Mereka dipilih oleh Alloh, karena saat itu mereka adalah umat yang bertauhid, dipimpin oleh para nabi dan orang-orang yang saleh. Namun, bangsa ini sempat terusir dari kota ini karena kesalahan mereka meninggalkan ajaran para nabinya.
Nabi Ibrahim alaihissalam pernah tinggal di kota ini, namun Alloh Ta’ala menegaskan dalam Alquran, “Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.(QS Ali Imran: 67)
Alquran juga menjelaskan pembangkangan bangsa Yahudi terhadap para nabinya, bahkan mereka membunuhnya. Mereka merubah isi Kitab Taurat sesuai hawa nafsu mereka. Maka, Alloh cabut kepemimpinan mereka di muka bumi. Mereka pun terusir dari kota Yerusalem dan hidupnya tercerai berai.
“maka (kami hukum mereka), disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan: "hati kami tertutup." bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari mereka. (QS Annisa: 155)
Umat Islam pernah berjaya dan menguasai kota Yerusalem. Namun, saat umat ini lemah, tidak bersatu dan tidak memegang ajaran agamanya dengan teguh, maka umat Islam mengalami berbagai penindasan.
Pada perang Salib, pasukan Islam memengalami kekalahan. Setelah diserang
pasukan Salib, kota Yerusalem akhirnya jatuh ke tangan mereka. Bangsa Yahudi yang berada di kota itu kembali mengalami penindasan, sehingga terjadi banyak eksodus bangsa Yahudi ke berbagai negara di Eropa.
Kota Yerusalem baru dibebaskan, setelah pasukan Islam di bawah pimpinan Shalahuddin Al ayyubi, berhasil memukul mundur pasukan salib. Sejak kembali dikuasai Islam, tidak ada lagi larangan bagi kaum Yahudi, untuk berziarah dan tinggal di kawasan Yerusalem.
Kota Yerusalem yang berada dalam kekuasan Turki Usmani pun kembali lepas dari kekuasan Islam. Seiring jatuhnya Kekhalifahan Islam di Turki pada tahun 1924, dalam perang dunia pertama. Turki pun berubah menjadi negara sekuler, lalu Inggris yang saat itu menguasai berbagai wilayah, salah satunya melepaskan kota Yerusalem kepada bangsa Yahudi
Pada tanggal 14 mei 1948, David Ben Gurion membacakan deklarasi kemerdekaan Israel, yang berisi peresmian berdirinya negara Israel yang mencakup wilayah seluas 8 ribu mil persegi, mencakup seluruh tanah Palestina. Kemudian, Israel mendeklarasikan Yerusalem sebagai ibukota Israel pada tahun 1950, meskipun hingga saat ini belum mendapat pengakuan dari PBB.
Kota Yerusalem bukanlah milik bangsa Yahudi. Warga Palestina telah lama mendiami kota ini, dan mendirikan sebuah negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibukotanya. Lalu, bangsa Yahudi datang mengambil paksa tanah-tanah mereka, dan mengusir penduduknya.
Kota Yerusalam tak akan merasakan lagi kedamaian sebagaimana pada masa kekuasan Islam, jika Zionis Israel masih melakukan penjajahan terhadap Palestina dan merasa dirinya, satu-satunya yang berhak terhadap kota suci ini. (selesai)