Grab, GoJek dan UMKM

Selalu ada jalan kaluar dari situasi yang sulit. Juga ada berkah di balik musibah atau blessing in disguise. Demikian pula saat pandemi virus korona menghantam sektor transportasi termasuk transportasi daring. Di tengah pandemi virus korona platform Grab dan GoJek tetap berupaya untuk memiliki peran yang signifikan. Mereka menggeser fokus layanannya dari transportasi penumpang ke logistik atau transportasi barang. Termasuk bekerjasama dengan berbagai marketplace dan penyedia layanan logistik.  

Grab, GoJek dan UMKM
ilustrasi layanan antar barang/ net

MONDAYREVIEW.COM – Selalu ada jalan kaluar dari situasi yang sulit. Juga ada berkah di balik musibah atau blessing in disguise. Demikian pula saat pandemi virus korona menghantam sektor transportasi termasuk transportasi daring. Di tengah pandemi virus korona platform Grab dan GoJek tetap berupaya untuk memiliki peran yang signifikan. Mereka menggeser fokus layanannya dari transportasi penumpang ke logistik atau transportasi barang. Termasuk bekerjasama dengan berbagai marketplace dan penyedia layanan logistik.  

Menurut riset yang dilakukan Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics pada Januari 2020, Grab menawarkan peluang ekonomi yang lebih baik bagi pekerja informal di 12 kota, serta meningkatkan pertumbuhan bisnis kecil dan menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform Grab.

Secara keseluruhan, pekerja informal Grab berkontribusi sebesar Rp 77,4 triliun bagi ekonomi pada 2019. Angka itu meningkat 58 persen dari Rp 48,9 triliun pada 2018.

Selama masa pandemi, jumlah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bergabung di platform-nya mencapai 170 ribu lebih. Kemudian sebanyak 32 ribu pedagang tradisional pun telah masuk ekosistem Grab. Grab meluncurkan program #TerusUsaha yang didedikasikan khusus membantu UMKM di Indonesia agar mereka dapat terus beradaptasi dalam menghadapi kondisi new normal ini. Demikian keterangan Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi.

Program itu mencakup berbagai inisiatif akselerasi untuk melatih dan membina keterampilan UMKM. Grab pun berupaya meningkatkan visibilitas dan permintaan bisnis para pelaku UMKM, supaya mereka bisa dikenal dan terus tumbuh dalam ekosistem ekonomi digital.

Melalui program ini Grab juga telah bekerja sama lebih dari 20 pemerintah daerah demi memberikan lebih solusi transformasi digital di 25 kota di Indonesia untuk para pelaku UMKM.

Inisiatif Gojek untuk membantu UMKM semakin berkembang

Hal ini diwujudkan dengan perluasan layanan pengiriman antarkota. Logistik selama ini memang menjadi salah satu tantangan terberat bagi pelaku usaha mikro dan kecil terlebih di situasi pandemi seperti saat ini.

Inovasi untuk logistik itu dijalankan melalui salah satu ekosistem Gojek yaitu GoSend. Layanan tersebut diberi nama GoSend Intercity Delivery dan secara resmi meluncur pada 26 Agustus 2020. Pada saat bersamaan juga diluncurkan fitur pemesanan yaitu GoSend Web Portal.

Head of Logistics Gojek Group Junaidi mengatakan, inovasi terbaru GoSend ini merupakan perwujudan seluruh upaya dan teknologi dalam ekosistem Gojek yang membantu UMKM supaya lebih mudah menerapkan digitalisasi pada operasional bisnisnya.

Logistik sangat menyulitkan bagi para pelaku UMKM. Pertama, UMKM sulit untuk dapat akses layanan logistik. Kedua, area layanan yang terbatas. Ketiga, keterlambatan pengiriman dan keempat biaya tinggi. Inovasi baru GoSend itu bertujuan untuk menggerus empat momok logistik yang dihadapi UMKM tersebut. Dengan inovasi itu, para pelaku UMKM bisa mendapatkan solusi ekosistem Gojek yang paling tepat sesuai dengan bisnis mereka.

Setelah sebelumnya menjalankan layanan di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi (Jadetabek) dan Bandung, GoSend yang berkolaborasi dengan Paxel, startup logistik same-day delivery service, memperluas jangkauan layanan ke Jawa Tengah. Dengan ekspansi tersebut, GoSend Intercity Delivery kini juga hadir di Yogyakarta, Solo, dan Semarang.

Inovasi terus terjadi di era adaptasi kebiasaan baru ini. Bukan sekadar yang sudah terealisasi, pihaknya ingin membuka lebih banyak lagi peluang bagi UMKM di Indonesia untuk dapat berbisnis dengan lebih mudah. Hal ini diungkapkan oleh COO dan Co-Founder Paxel, Zaldy Ilham Masita.

Manfaat layanan GoSend Intercity Delivery tidak hanya dirasakan pengguna Gojek individu, tetapi juga para pelaku UMKM dan komunitas social seller yang terus berupaya mendorong produktivitas. Pada saat yang sama dilakukan upaya meminimalkan tantangan logistik pada saat mengirim barang ke konsumen.

Sejak diluncurkan pada April 2020, layanan GoSend Intercity Delivery untuk area Jadetabek dan Bandung telah mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat. Sekitar 70% transaksi GoSend Intercity Delivery tersebut berasal dari pengiriman untuk kategori makanan dan minuman.

Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) rawan menjadi korban penipuan berbasis teknik rekayasa sosial atau social engineering. Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, Gojek secara konsisten memberikan pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi keamanan digital para mitra UMKM. Hal ini untuk menjaga kerahasiaan data usaha maupun data pribadi dalam transaksi secara digital.

Head of Merchant Platform Business Gojek Novi Tandjung menuturkan, pihaknya memfasilitasi para mitra UMKM yang bernaung di bawah GoFood untuk meningkatkan kompetensi keamanan digital mereka dengan menyematkan berbagai fitur keamanan pada aplikasi GoBiz yang telah menjadi andalan mitra GoFood untuk mengelola bisnis mereka.

Di antara fitur keamanan yang dapat diakses melalui aplikasi GoBiz adalah verifikasi PIN validasi terhadap driver yang mengambil pesanan, fitur pengaturan peran pengguna untuk akses pemilik, manajer, dan kasir, serta fitur konfirmasi sebagai pemilik untuk verifikasi kepemilikan data sebagai pemilik outlet.

Dengan berbagai fitur tersebut, informasi data sensitif dan akses fitur premium hanya dapat diakses oleh pemilik outlet.

Seluruh upaya inovasi teknologi Gojek dan edukasi kompetensi keamanan digital yang konsisten bagi mitra usaha ini diharapkan dapat mendukung mitra dalam melindungi keamanan data pribadi dan data usaha. Semua ini dilakukan agar para mitra usaha dapat menjalankan bisnis dengan aman, dan mampu terus bertumbuh serta #MelajuBersamaGojek.

Pemberian edukasi secara berkesinambungan ini dianggap penting, setelah semakin banyak UMKM yang merambah teknologi digital untuk mengembangkan usahanya di masa pandemi. Tercatat ada sekitar lebih dari 120.000 UMKM mendorong pivot bisnisnya ke ranah digital dengan bergabung dengan Gojek.

Selain itu, pentingnya menjaga kerahasiaan data usaha dan data pribadi menjadi topik yang terus didorong secara reguler oleh GoFood kepada mitra UMKM kuliner melalui berbagai kanal; aplikasi GoBiz, situs resmi (www.gobiz.co.id), media sosial, dan Komunitas Partner GoFood (KOMPAG).

Oleh karenanya, kompetensi keamanan digital yang baik menjadi kunci utama dalam melindungi diri saat dihadapkan dengan upaya penipuan dengan teknik rekayasa sosial (atau yang sering kita kenal sebagai manipulasi psikologis) yang tengah menjadi tren modus penipuan digital.

Researcher CfDS, Adityo Hidayat mengungkapkan bahwa penipu menyerang kelemahan psikologis pengguna sehingga membuat calon korban mengabaikan nalar dan logika, misal kita dibuat senang dengan iming-iming hadiah. Contoh kelemahan psikis itu terjadi ketika pengguna teknologi dikondisikan untuk merasa ketakutan maupun kegirangan. Sehingga, diperlukan kesadaran dan radar kehati-hatian untuk lebih sensitif terhadap modus manipulasi psikologis.

 

Menurut Adityo, beberapa kasus terkait modus penipuan berbasis rekayasa sosial antara lain berupa penyalahgunaan kode OTP (one-time password) serta nomor Kartu ATM yang digunakan sebagai jalan masuk peretasan akun pengguna.

Kemudian, ungkap dia, terdapat kasus lainnya berupa upaya penipu yang menciptakan suasana mendesak dan memaksa bagi calon korban agar segera mengambil keputusan tanpa berpikir panjang lagi. Dalam kondisi seperti ini, korban biasanya diperintahkan oleh penipu memberikan informasi data pribadi, data usaha hingga mentransfer sejumlah uang.

Di samping dua contoh kasus di atas, terdapat pula modus penipuan dengan iming-iming hadiah dan bantuan jasa. Skenario manipulasi psikologis dan pemberian hadiah disusun sedemikian rupa, setelah penipu sebelumnya mempelajari latar belakang dan kebutuhan calon korban.