Viral Prabowo Singgung 'Tampang Boyolali,' Kapitra: Pemimpin Yang Merendahkan Bangsanya Sendiri
Politisi PDIP mengkritik pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyinggung soal 'tampang Boyolali' tidak bisa masuk hotel mewah.

MONITORDAY.COM - Politisi PDIP Kapitra Ampera mengkritik pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyinggung soal 'tampang Boyolali' tidak bisa masuk hotel mewah. Menurutnya, pernyataan Prabowo telah merendahkan masyarakat Boyolali.
"Pernyataan yang merendahkan dan menjadikan ini (Boyolali) masyarakat inferiority," kata Kapitra dalam keterangannya, Sabtu (3/11/2018).
Mantan kuasa hukum Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab ini menilai, Prabowo belum layak dianggap pemimpin lantaran memandang rendah bangsanya sendiri.
"Tidak pantas (sebagai pemimpin). Pemimpin yang terlalu rendah melihat bangsanya sendiri, karena dia terlahir jadi orang kaya," tegas Kapitra.
Sebelumnya, Prabowo dalam pidatonya saat meresmikan Posko Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno Kabupaten Boyolali, Selasa (30/10/2018), sempat menyinggung soal 'tampang Boyolali' tidak bisa masuk hotel mewah.
Dalam video yang beredar, awalnya Prabowo menyatakan kesiapannya untuk mengabdikan jiwa dan raga bagi bangsa. Prabowo kemudian membicarakan mengenai kesejahteraan masyarakat yang belum dirasakan saat ini.
Mantan Danjen Kopassus itu juga menyebut bahwa bangsa Indonesia tidak menguasai perekonomiannya sendiri. Ia kemudian memberi contoh bahwa banyak hotel mewah di Jakarta namun tidak bisa dinikmati oleh rakyat kelas bawah.
Dalam pada itu, Prabowo juga membuat perumpamaan jika yang tidak bisa masuk hotel-hotel mewah itu karena 'tampang Boyolali.'
Video pidato Prabowo menyinggung soal 'tampang Boyolali' tidak bisa masuk hotel mewah ini kemudian beredar luas dan menjadi viral di media sosial. Bahkan bentuk protes warganet (netizen) atas pernyataan Prabowo sempat menjadi trending topik nomor satu di Twitter lewat hastag #savemukaboyolali, pada Jumat (2/11/2018) kemarin.