Jokowi Ingin Demonstrasi Tak Selalu Menuntut dan Kritik Kinerja Pemeritah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan masyarat agar sesekali berdemonstrasi untuk apresiasi terhadap kinerja pemerintah. Hal ini dikatakan mengingat demonstrasi selama ini di cenderung selalu berisi pernyataan sikap tidak puas atau protes dan Jarang sekali demonstrasi berupa aksi damai menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah.

Jokowi Ingin Demonstrasi Tak Selalu Menuntut dan Kritik Kinerja Pemeritah
Presiden RI Joko Widodo sesaat sebelum deklarasi tetapkan calon wakil Presiden (1/9)/foto:Faisal Maarif

MONITORDAY.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan masyarat agar sesekali berdemonstrasi untuk apresiasi terhadap kinerja pemerintah. Hal ini dikatakan mengingat demonstrasi selama ini di cenderung selalu berisi pernyataan sikap tidak puas atau protes dan Jarang sekali demonstrasi berupa aksi damai menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah.

"Ingin didemo tapi demo yang mendukung gitu lho," kata Presiden, saat kunjungan kerja di Serang, Banten, Sabtu (3/11).

Ia mencontohkan, misalnya keberhasilan pemerintah dalam mengambil alih Blok Rokan yang berpuluh-puluh tahun dikelola oleh Chevron. Kemudian, Blok Mahakam yang dulunya dipegang Total dan Inpex, kini dikelola oleh Pertamina. Selain itu, keberhasilan pemerintah dalam menyelesaikan negosiasi kontrak karya dengan PT Freeport Indonesia, menurutnya hal itu perlu untuk diapresiasi.

"Mendukung agar Freeport diambil oleh pemerintah. Mahakam sudah diambil 100 persen, tapi pada diam. Padahal, saya tunggu-tunggu tapi pada diam," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Blok Rokan sudah 100 persen, semua diam, nggak ada dukungan. Freeport sudah 51 persen diambil, tapi pada diam, nggak ada dukungan. Jadi, kita ini sebetulnya ingin seperti apa?" Imbuhnya.

Dengan keberhasilan tersebut, Presiden Jokowi heran kenapa masih ada saja pihak yang menuduh dirinya antek asing. Padahal proses negosiasi seperti dengan PT Freeport Indonesia untuk melepas saham mayoritasnya kepada Indonesia begitu sulit, bahkan begitu banyak tekanan yang diberikan kepada dirinya dan pemerintah. Menurut Presiden, itu semuanya untuk masyarakat Indonesia.

"Negosiasi alot, ditekan kanan, ditekan kiri, ditekan atas, ditekan bawah. Untung saya orangnya sabar. Ditekan-tekan ya saya diam saja, sama kadang-kadang ngelus dada," ucapnya.