Sepak Bola, DNA Indonesia

Mohammad Hatta berposisi sebagai bek dan gelandang ketika bermain sepak bola.

Sepak Bola, DNA Indonesia
Peserta Pelatihan Pelatih Sepak Bola Lisensi D bagi Guru Penjasorkes SMP Tahun 2017 (ditpsmp)

MONDAYREVIEW.COM - Sepak bola merupakan olahraga yang begitu digemari oleh rakyat Indonesia. Tengoklah dari Sabang-Merauke bagaimana sepak bola dimainkan di berbagai tempat, di lapangan, jalan, taman, dan sebagainya. Simak juga lalu lintas perbincangan bagaimana mengulas dan membahas mengenai jalannya pertandingan sepak bola atau penampilan sang pemain idola.

Jika ditarik jauh ke belakang, sepak bola berperan dalam membentuk nation character building dan dengan caranya tersendiri menjadi bahasa perjuangan. Para founding fathers Indonesia pun menyadari arti penting sepak bola. Maka dibuatlah stadion kebanggaan negeri ini di Senayan yang mampu menampung hingga puluhan ribu para pecinta si kulit bundar. Atau simak juga Wakil Presiden pertama Indonesia, Mohammad Hatta yang berposisi sebagai bek dan gelandang ketika bermain sepak bola. Pendek kata sepak bola adalah bagian tak terpisahkan dari Indonesia.

Langkah nyata perlu didedahkan untuk menyongsong prestasi di sepak bola. Agar halaman cerita sepak bola Indonesia berisi prestasi, tak sekadar keruh sengkarut konflik berlarut-larut.

“Saat ini kondisi pesepakbola kita lebih banyak olah rasa daripada olahraga. Seluruhnya berbicara. Bahkan suporter Persib dan Persija yang bertemu di pasar apabila mereka ribut itu salahnya PSSI. Jadi mau bagaimana kita dengan pembinaan keolahragaan ini? Jawabannya ada di pundak bapak-bapak sekalian yang hari ini menjadi langkah nyata kerja sama antara PSSI dengan pemerintah untuk mengajarkan the truth dari pendidikan. Apa itu makna sepak bola yang sebenarnya,” kata Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria pada Upacara Pembukaan Pelatihan Pelatih Sepak Bola Lisensi D bagi Guru Penjasorkes SMP Tahun 2017 di POR Pelita Sawangan, Ahad (12/11) seperti dilansir situs ditpsmp.

Langkah nyata untuk percepatan persepakbolaan Indonesia dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang melakukan aliansi baik dengan PSSI dan KONI. Dengan menghelat Pelatihan Pelatih Sepak Bola Lisensi D bagi Guru Penjasorkes SMP. Kegiatan ini berlangsung di POR Pelita Sawangan pada tanggal 11-18 November 2017. Ini merupakan kali pertama event ini diadakan.