Rusia Bersiaga, Tuduh Amerika Dan NATO Melakukan Manuver di Perbatasan
Amerika dan NATO dituduh melakukan latihan militer yang provokatif di perbatasan Rusia, sehingga Rusia dipaksa melakukan persiapan dan membangun markas militer

MONITORDAY.COM - Tentara Rusia pada hari Senin menuduh Amerika Serikat dan sekutunya NATO melakukan latihan militer yang provokatif di dekat perbatasan negara itu, pernyataan tersebut mencerminkan ketegangan antara Rusia dan NATO.
Direktorat Operasional Utama Staf Umum Rusia, Kolonel Jenderal Sergei Rudskoy mengatakan bahwa Rusia telah mengirim pesan resmi kepada NATO yang mengusulkan untuk mengurangi kegiatan militer kedua pihak selama periode wabah virus Coruna, tetapi aliansi mengabaikan tawaran itu.
Rudskoy menyebutkan latihan NATO baru-baru ini di Laut Barents meniru serangan di wilayah Rusia dan mencegat rudal balistik Rusia antarbenua. Rudskoy mengatakan latihan itu pertama kalinya dilakukan oleh NATO sejak Perang Dingin.
Rudskoy juga mengatakan adanya peningkatan jumlah serangan oleh pesawat AS di dekat perbatasan Rusia. Dia mengatakan bahwa pesawat B-1B AS terbang minggu lalu ke Ukraina untuk pertama kalinya dan membuat Rusia harus mengirim pesawat tempur dan membuat Angkatan Udara dalam keadaan siaga.
Rusia dan para koalisi juga saling menyalahkan satu sama lain karena mengganggu latihan militer di dekat perbatasan.
"Amerika Serikat dan sekutunya terus menghancurkan sistem keamanan di Eropa dengan kedok (dianggap agresi Rusia)," kata Rudskoy dikutp dari alarabiya.
Dia mengatakan bahwa meskipun penolakan NATO untuk mengurangi kegiatan militer, Rusia tetap memutuskan untuk tidak melakukan latihan besar di dekat perbatasan dengan anggota NATO tahun ini.
Amerika Serikat dan sekutunya, NATO berulangkali mengatakan bahwa pesawat tempur Rusia melakukan manuver yang tidak aman.