Gereja Lidwina Sleman Diserang, Fajar Riza Ul Haq: Ummat Beragama Harus Korektif Menyikapi Rumor

Minggu Pagi, 07.30 WIB, Gereja Santa Lidwina diserang pria bersenjata pedang.

Gereja Lidwina Sleman Diserang, Fajar Riza Ul Haq: Ummat Beragama Harus Korektif Menyikapi Rumor
"Fajar-Riza"

MONITORDAY.COM – Intelektual Muda Muhammadiyah, Fajar Riza Ul Haq, menyayangkan aksi kekerasan yang dilakukan seorang pria bersenjata pedang terhadap Jemaat Gereja Santa Lidwina, Bedog, Sleman, saat Misa Pagi pukul 07.30 WIB, Minggu (11/2).

Menurut Fajar, Aksi kekerasan tersebut menambahkan daftar panjang aksi intoleransi dan kekerasan yang memakan korban tokoh lintas agama. “Kali ini Romo Prier dan beberapa jemaatnya yang menjadi korban. Penegakkan hukum pun sedang diuji,” kata Fajar kepada monitorday.com.

Rabu pekan lalu, seorang Tokoh Agama Buddha di Tangerang menjadi korban hoax, lalu dituduh menyebarkan agama Buddha di lingkungan Muslim. Padahal, setelah ditelusuri, ada kesalahpahaman dan tidak ada upaya menyebarkan Agama Buddha.

Pun demikian di Jawa Barat beberapa minggu lalu, publik dikejutkan dengan aksi kekerasan terhadap sejumlah ulama. Anehnya, para pelaku yang berhasil ditangkap ternyata berprilaku laiknya orang gila.

Atas sejumlah aksi intoleran tersebut, Dewan Pembina Maarif Institute ini mengatakan, bahwa kasus-kasus ini bukan hanya sebatas aksi intoleransi dan kekerasan terhadap kelompok-kelompok agama di luar Islam. Menurutnya ada faktor lain yang harus sama-sama diwaspadai oleh semua umat beragama dan menjadi perhatian pemerintah.

“Jangan sampai umat yang majemuk ini termakan hasutan adu-domba dan kepentingan politik sesaat. Umat beragama perlu lebih korektif dalam menyikapi rumor atau pun berita yang tidak jelas akurasinya,” ujarnya.

Fajar lebih lanjut mengatakan, dengan bermunculannya kasus-kasus kekerasan dan intoleransi yang memakan korban dari semua kelompok agama ini, seharusnya membuat publik sadar dan bersatu.  “Ini bukan semata soal tokoh-tokoh Islam yg sedang diburu PKI seperti sangkaan liar yang beredar di media sosial,” tegas Fajar.

 

[M. Sagara]