Real Madrid yang Ogah Terpeleset di Laga Terakhir
Adalah Tenerife di musim 1991-92 dan 1992-93 yang memupuskan asa tim ibu kota tersebut di laga terakhir Liga Spanyol.

MONDAYREVIEW.COM – Real Madrid berada di ambang juara Liga Spanyol. Madrid kini memiliki keunggulan 3 angka atas rival terberatnya Barcelona di partai ke-37. Ini berarti di laga pamungkas, di kandang Malaga Senin (22/5) dini hari WIB mendatang, Sergio Ramos Cs hanya membutuhkan satu poin untuk memastikan gelar juara Liga Spanyol.
Meski begitu Real Madrid pernah memiliki pengalaman buruk ketika tergelincir di partai terakhir. Adalah Tenerife di musim 1991-92 dan 1992-93 yang memupuskan asa tim ibu kota tersebut di laga terakhir Liga Spanyol. Real Madrid kala itu yang memiliki keunggulan atas Barcelona, harus menelan kekalahan di partai terakhirnya. Alhasil Barcelona pun berhasil menyalip di tikungan akhir. Tenerife kala itu dilatih mantan bintang Real Madrid, Jorge Valdano.
Kekhawatiran hal serupa terjadi dikarenakan pelatih Malaga merupakan eks pemain Madrid di era 1980-an, Michel. Michel sendiri telah menegaskan dirinya siap mengerahkan kemampuannya 100% untuk Malaga di laga pamungkas.
“Hati saya memang untuk Madrid. Namun, tugas saya kini adalah membela kostum Malaga,” kata Michel seperti dikutip dari Marca.
Sementara itu bagi Isco, laga ini akan menjadi hal yang spesial. Dikarenakan dirinya yang dibesarkan oleh klub Malaga, kini akan berusaha mengerahkan kemampuannya 100% untuk Real Madrid. Isco menjadi pengganti Gareth Bale yang didera cedera. Kehadiran Isco melengkapi trisula lini depan tim asuhan Zinedine Zidane ini.
“Pulang ke kota asal selalu spesial. Kali ini, saya dapat pulang sebagai juara. Ini belum pernah saya alami,” ungkap Isco.