PaDi BUMN untuk Digitalisasi UMKM

Kementerian BUMN mencanangkan program pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan membentuk ekosistem pasar digital bagi UMKM. Program ini diberi nama PaDi UMKM.

PaDi BUMN untuk Digitalisasi UMKM
Sumber gambar: antaranews.com

MONDAYREVIEW.COM – Kementerian BUMN mencanangkan program pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan membentuk ekosistem pasar digital bagi UMKM. Program ini diberi nama PaDi UMKM. Kementerian BUMN berharap adanya program ini dapat mengoptimalkan belanja BUMN pada sektor UMKM. Hal ini akan berdampak pada pemulihan kondisi UMKM yang babak belur dihajar pandemi.

PaDi UMKM merupakan sebuah platform digital yang mempertemukan UMKM dengan BUMN guna mengoptimalkan, mempercepat dan mendorong efisiensi transaksi belanja BUMN pada UMKM, serta memperluas dan mempermudah UMKM mendapatkan akses pembiayaan. Di samping itu bagi Kementerian BUMN, platform tersebut akan membantu monitoring belanja BUMN pada UMKM.

PaDi UMKM membuat belanja BUMN ke UMKM berjalan lebih cepat dan transparan. Hal ini meningkatkan efektifitas kinerja BUMN. Bagi UMKM platform ini juga membuat UMKM mempunyai kanal dan jaringan pemasaran yang lebih luas dari sebelumnya. UMKM juga akan mendapatkan kemudahan akses pembiayaan dari BUMN yang artinya juga membawa dampak pada peningkatan penyaluran kredit bagi BUMN penyalur pembiayaan.

Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, krisis ekonomi yang disebabkan Covid-19 memberi dampak yang cukup signifikan bagi UMKM. Hal ini berbeda dengan krisis yang terjadi pada tahun 1998 dimana UMKM justru dapat bertahan dari gempurannya. Oleh karena itu, Erick menginstruksikan agar perusahaan BUMN melakukan belanja sampai Rp14 miliar kepada UMKM untuk menggerakkan ekonomi UMKM.

Beberapa BUMN yang terlibat dalam platform PaDi UMKM diantaranya: Bank BRI, Permodalan Nasional Madani, Pertamina, WIKA, Waskita, Telkom Indonesia, Pupuk Indonesia, PT. PP dan Pegadaian. PaDi UMKM diharapkan dapat memperluas channel UMKM serta membantu mempersiapkan UMKM dalam memasuki era new normal melalui transaksi yang akan banyak dilakukan secara digital.

Program kementerian BUMN bertajuk PaDi UMKM sejalan dengan program Kementerian Koperasi dan UMKM yang mendorong UMKM naik kelas melalui digitalisasi. Hikmah dari adanya covid-19 adalah mau tidak mau UMKM seluruh Indonesia harus melek digital sebagai kanal pemasarannya. Program digitalisasi UMKM sudah didorong dan difasilitasi oleh pemerintah. UMKM seharusnya bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.

Selain berupa platform digital, PT. Jasa Marga yang merupakan perusahaan BUMN telah menyalurkan dana Rp 1,4 miliar untuk membantu UMKM. Terdapat 24 UMKM dan 4 binaan yang tersebar di Provinsi Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Bali dan Kalimantan Timur mendapatkan bantuan dari Jasa Marga. Bantuan tersebut diberikan dengan cara membeli produk UMKM untuk penanggulangan Covid-19 berupa APD maupun paket sembako.

Tercatat, UMKM merupakan sektor yang cukup memegang peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Dari 64,2 juta UMKM yang ada, kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia diatas 60 persen. Namun, menurut Kementerian Koperasi dan UKM, baru sekitar 8 juta UMKM yang sudah go online.

Monday Media Group telah sukses menyelenggarakan diskusi daring kopi pahit bertajuk UMKM naik kelas. Salah satu poin hasil diskusi tersebut adalah digitalisasi UMKM sebagai salah satu syarat UMKM naik kelas. Program yang dicanangkan Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian BUMN patut diapresiasi sebagai wujud kepedulian pemerintah kepada UMKM.