Racikan Virtual Edisi III KOPI PAHIT Usung Tema Kartini: Dari Emansipasi Hingga Atasi Pandemi

Peringatan Hari Kartini di masa pamdemi COVID-19 menjadi duka bagi perempuan Indonesia. Untuk melihat perempuan dengan segala kepiawaiannya sekaligus memperingati  Hari Kartini pada 12 April, KOPI PAHIT terpanggil untuk meramu racikan diskusi Jilid III, bertajuk "Kartini: Dari Emansipasi Hingga Atasi Pandemi" melalui virtual zoom, pada kamis (22/4/2020), pukul 14.00 - 16.00 WIB dengan menghadirkan narasumber inspiratif.

Racikan Virtual Edisi III KOPI PAHIT Usung Tema Kartini: Dari Emansipasi Hingga Atasi Pandemi

MONITORDAY.COM - Peringatan Hari Kartini di masa pamdemi COVID-19 menjadi momentum untuk meningkatkan kapasitas diri. 

Hal ini sejalan dengan semangat Kartini yang menekankan pada semangat belajar, memperluas ilmu, mengangkat derajat perempuan dengan pendidikan tinggi dan bermental baja.

Namun semangat emansipiasi Kartini ditengah COVID-19 menjadi catatan kepahitan tersendiri. Wabah ini telah menghantam denyut nadi kehidupan saat ini, khususnya sektor ekonomi. 

Pemberlakuan Work From Home oleh pemerintah patut diapresiasi. Kepahitan semakin menyeruak ketika kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan imbauan “Di Rumah Aja”, diberlakukan. Otomatis,  beban perempuan semakin meningkat. Hal ini menimbulkan polemik baru utamanya bagi perempuan dan anak.  Akibatnya, ribuan bahkan jutaan karyawan perempuan  harus mendapatkan fakta terpahit yakni PHK masal. 

Tragisnya, ada anggapan lebih baik mati disaat bekerja daripada mati kelaparan karena mengikuti kebijakan WFH.

Pelaku usaha ultramikro harus menggerutkan dahinya karena erancam distribusi dan pasar yang minim.

Selain itu, perempuan juga memiliki risiko keterpaparan virus corona COVID-19 yang tinggi, terutama perempuan pekerja di sektor pelayanan langsung, tenaga medis, perempuan miskin, lanjut usia, disabilitas, dan pekerja migran

Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) menerangkan  dari tanggal 16 Maret sampai 12 April 2020, tercatat sebanyak 75 pengaduan kasus melalui hotline, sosial media dan email. Angka kasus tertinggi adalah penyebaran konten-konten intim, dan peringkat kedua disusul dengan kasus-kasus KDRT. Belum lagi dengan beban kerja ganda yang harus diterima oleh perempuan selama masa social and physical distancing.

Selanjutnya, seperti apa perlindungan perempuan saat krisis Covid-19 terjadi. Sejauhmana bentuk pencegahan diskriminasi pada perempuan dalam urusan ekonomi hingga akses kesehatan? Kemudian bagaimana skema proteksi memberdayakan agar perempuan lebih maksimum memainkan perannya dalam part of solutions sebagai upaya memerangi COVID-19 dalam menghidupkan ekonomi? 

Bahkan belum lama ini, kisah tragis menyelimuti Yuli Nur Amelia, warga Kota Serang, Banten yang menjemput ajalnya karena kelaparan yang disebabkan wabah virus corona.

Untuk melihat perempuan dengan segala kepiawaiannya sekaligus memperingati  Hari Kartini pada 12 April, KOPI PAHIT terpanggil untuk meramu racikan diskusi Jilid III, bertajuk "Kartini: Dari Emansipasi Hingga Atasi Pandemi" melalui virtual zoom, pada kamis (22/4/2020), pukul 14.00 - 16.00 WIB dengan menghadirkan narasumber inspiratif.

Diantaranya, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si (Gubernur Jawa Timur),Dra. Hj. Eti Herawati (Wakil Wali Kota Cirebon), HM. Muchlas Rowi (CEO Monday Media Group),Kombes Pol, Dr. Sulastiana, S.I.P.,S.H.,M.Si (Kepala Lembaga Pelatihan Profesi Kepolisian), Lely Pelitasari Soebekty, S.P., M.E (Wakil Ombudsmas RI), Dr. Nimmi Zubainarni, S.Pi., M.Si (Penasehat Menteri KKP/Wakil Dekan SP IPB), dr. Lula Kamal (Public Figure/Aktivis Sosial), Nelly Marinda (Praktisi Perikanan). 

Diskusi virtual ini adalah bagian dari upaya Monitorday.com, jaringan Monday Media group mendukung gerakan pemerintah #dirumahsaja #socialdistancing #physicaldistancing dan #patuhiPSBB.