House of Coffee
Komoditas kopi bukanlah barang baru dari perkebunan Indonesia. Sejak masa kolonial kopi telah menjadi salah satu primadona. Dengan kekuatan citarasanya yang khas kopi Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan menjadi salah satu andalan ekspor. Sinergi antara para pegiat dan komunitas kopi dengan Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) berencana akan melakukan kerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memajukan kopi lokal dan meningkatkan kesejahteraan petani kopi Indonesia.

MONDAYREVIEW.COM - Komoditas kopi bukanlah barang baru dari perkebunan Indonesia. Sejak masa kolonial kopi telah menjadi salah satu primadona. Dengan kekuatan citarasanya yang khas kopi Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan menjadi salah satu andalan ekspor.
Sinergi antara para pegiat dan komunitas kopi dengan Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) berencana akan melakukan kerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memajukan kopi lokal dan meningkatkan kesejahteraan petani kopi Indonesia.
Rencana kerja sama tersebut disampaikan oleh Ketua Dekopi Anton Apriyantono saat bertemu dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Dekopi akan mendirikan 'House of Coffee Indonesia' sebagai pusat informasi bagi mereka yang mau melakukan ekspor kopi, mulai dari jenisnya hingga ketersedian sudah diatur. Diharapkan Dekopi dapat bekerja sama secara erat dengan Kementan mulai dari perencanaan sampai realisasi program. Kerja sama tersebut dinilai dapat meringankan tugas pemerintah.
Seperti apakah format House of Coffee? Salah satu referensi penting dapat kita lihat pada situs houseofcoffeebeans.com. Rumah Biji Kopi ini memantapkan dirinya sebagai salah satu sumber pertama kopi gourmet biji utuh di Houston. Beberapa tahun kemudian, House of Coffee mulai memanggang kopi sendiri daripada membeli dari pemasok pihak ketiga, sehingga dapat memastikan kualitas dan konsistensi produk.
Sejarah panjang itu dapat bermula dari pemanggang kopi sebelum Perang Dunia II yang diperoleh dari Jerman, dan dipasang kembali dengan cermat. Saat House of Coffee tumbuh mereka membeli pemanggang lagi. Semua pemanggangan dilakukan di pemanggang Jerman dalam tradisi dunia lama - dalam jumlah kecil.
Terkait kualitas nilai inti entitas semacam ini berpusat pada kualitas, kesegaran, keberlanjutan, dan akuntabilitas. Perlu pendekatan dan praktik petani perkebunan House of Coffee untuk memastikan bahwa praktik berkelanjutan yang sadar lingkungan diikuti, dan bahwa setiap orang yang terlibat dalam memproduksi kopi perkebunan mendapat kompensasi yang adil dan tepat - dan bahwa semua hal di atas dapat diverifikasi.
Kearifan menjadi salah satu poin penting dalam membangun citra kopi. Coffee cupping, atau mencicipi kopi, adalah praktik mengamati rasa dan aroma kopi yang diseduh. Taster mengukur aspek rasa kopi, khususnya tubuh, kemanisan, keasaman, rasa, dan aftertaste. House of Coffee menyimpan semua pilihan biji untuk memastikannya memenuhi standar tinggi sebelum memilihnya untuk dibawa ke toko.
House of Coffee juga mengelola perkebunan yang cermat atas tanah dan hasil panennya tercermin dalam kualitas cangkir yang unggul. Semua kopi yang diproduksi oleh perkebunan kecil milik keluarga. House of Coffee hanya mencari yang terbaik di setiap wilayah berkembang, mengimpor kopi tersebut, dan memanggangnya sesuai pesanan. Filosofi ini telah memandu perusahaan yang semula kecil hingga saat ini.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa kopi Indonesia, khususnya untuk jenis arabika sangat diminati di pasar internasional. Menurut SYL kopi Indonesia memiliki cita rasa yang khas. Hal ini menjadi poin plus yang baik bagi citra kopi Indonesia di pasar internasional yang perlu kita jaga dan promosikan yang lebih intensif.
Volume ekspor kopi pada periode Januari-Mei 2020, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 127.000 ton, mengalami peningkatan sebesar 31,05 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu 96.570 ton. Pada 2024, nilai ekspor kopi ditargetkan mencapai 2,6 miliar dolar AS.