Prospek Hubungan Indonesia-Malaysia di Kawasan

MONITORDAY.COM - Indonesia dan Malaysia mengembangkan berbagai kerjasama. Negeri jiran ini merupakan salah satu tetangga terdekat Indonesia baik secara geografis maupun budaya. Dua negara serumpun yang mengalami pasang-surut seiring roda perjalanan sejarah.
Dantaranya adalah kerjasama dalam sistem pembayaran, pemulihan ekonomi, perlindungan pekerja migran, serta kerjasama pendidikan dan kebudayaan.
Yang pertama dalam hal Sistem Pembayaran. Kesepakatan tersebut dituangkan melalui penandatanganan perjanjian kerjasama di tengah pertemuan bilateral antara BI dan BNM. Kesepakatan kerjasama mencakup 2 (dua) area, yaitu Local Currency Bilateral Swap Agreement (LCBSA) dan Nota Kesepahaman di bidang Sistem Pembayaran dan Inovasi keuangan digital, termasuk pengawasan anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU/PPT).
LCBSA memungkinkan dilakukannya pertukaran mata uang lokal antara kedua bank sentral dengan nilai maksimum RM8 miliar atau Rp28 triliun (kurang lebih setara USD 2 miliar).
Yang Kedua, Kerjasama Pemulihan Ekonomi Kawasan. Bersama anggota ASEAN lainnya Indonesia dan Malaysia menyepakati langkah-langkah untuk memulihkan ekonomi kawasan dari pukulan telak pandemi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan perlunya memperkuat solidaritas dan kerja sama Sub-Regional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) untuk menanggulangi krisis ekonomi dan kesehatan akibat pandemi.
Menurut Airlangga kerja sama IMT-GT dibentuk untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi, menghilangkan kesenjangan, dan meningkatkan kesejahteraan penduduk di tiga negara. Selama 28 tahun berkiprah, telah kita saksikan bahwa kerja sama ini tetap bertahan dari berbagai guncangan ekonomi yang melanda dunia.
Yang Ketiga, Perlindungan Pekerja Migran. Tak dipungkiri banyak pekerja migran Indonesia yang bekerja di Malaysia. Jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar menyediakan tenaga kerja yang melimpah. .
Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Malaysia sepakat untuk menugaskan pejabat tinggi dari kedua negara guna membahas lebih lanjut secara teknis mengenai konsep One Channel System yang telah disepakati oleh kedua Pemimpin Negara.
Kesepakatan tersebut dicapai setelah dilakukannya pertemuan bilateral kedua negara pada hari ini, Jumat 23 Juli 2021, dalam rangka pembahasan draf nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) on the Recruitment and Employment of Indonesian Domestic Migrant Workers in Malaysia yang disampaikan Pemerintah Indonesia sejak bulan September 2016 mengalami stagnasi.
Yang Keempat, kerjasama pendidikan dan kebudayaan yang sudah berjalan baik. Banyak pelajar dan mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Malaysia. Demikian juga sebaliknya. Salah satu bentuk kerjasama tersebut melibatkan Muhammadiyah yang telah diberi izin untuk mendirikan dan menyelenggarakan Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM)