Makanan Bergizi : Senjata Ampuh Melawan Penyakit

Makanan atau asupan nutrisi yang memadai sangat penting bagi pertahanan tubuh melawan infeksi. Termasuk herbal atau jamu yang dikenal sebagai makanan atau minuman sehat sejak dahulu. Namun sedikit diantaranya yang sudah diteliti dan dikembangkan menjadi fitofarmaka. Apalagi untuk menjadi kandungan obat. Jika sampai pada kategori obat biasanya sudah berupa senyawa kimia.

Makanan Bergizi : Senjata Ampuh Melawan Penyakit

MONITORDAY.COM – Makanan atau asupan nutrisi yang memadai sangat penting bagi pertahanan tubuh melawan infeksi. Termasuk herbal atau jamu yang dikenal sebagai makanan atau minuman sehat sejak dahulu. Namun sedikit diantaranya yang sudah diteliti dan dikembangkan menjadi fitofarmaka. Apalagi untuk menjadi kandungan obat. Jika sampai pada kategori obat biasanya sudah berupa senyawa kimia.

Jamu dapat dianggap sebagai sumber asupan nutrsi bila mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh. Tentu takarannya juga tak boeh berlebihan. Disamping fungsi lain dari beberapa bahan jamu yang dikenal dengan empon-empon adalah pelezat masakan. Jamu baik bagi tubuh, makanan kita sehari-hari juga tak kalah penting kita perhatikan.

Terlepas dari itu asupan nutrisi dari apa yang kita makan atau minum sangat penting. Tatkala wabah datang semakin banyak orang yang tersadar pada pentingnya asupan nutrisi. 70% bahkan mungkin lebih orang yang terinfeksi virus tidak merasakan gejala. Bisa jadi karena kondisi tubuhnya yang kuat, sering olahraga, asupan gizi cukup, dan kekebalan tubuhnya baik.

Situs WHO merekomenddasikan untuk mengkonsumsi kombinasi makanan yang berbeda, termasuk makanan pokok (misalnya sereal seperti gandum, barley, gandum hitam, jagung atau beras, atau umbi atau akar bertepung seperti kentang, ubi, talas atau singkong), kacang-kacangan (misalnya lentil, kacang), sayuran , buah dan makanan dari sumber hewan (mis. daging, ikan, telur, dan susu)

Pada saat wabah kita semakin menyadari perlunya membenahi kebiasaan makan dan minum kita. Ada beberapa hal penting yang perlu kita perhatikan. Ini dia 5 diantaranya!

#1. Kandungan Nutrisi Cukup dan Seimbang

Protein, vitamin dan mineral sering kita abaikan. Kita lebih banyak mengkonsumsi karbohidrat. Asupan protein yang terdapat dalam berbagai jenis ikan misalnya sering terlupakan. Vitamin C dan  E paling banyak disebut dan dicari untuk mendongkrak daya tahan tubuh terhadap berabagi jenis penyakit. Tentu vitamin lain tetap harus diperhatikan untuk membantu metabolisme tubuh kita.

Sayur dan buah menjadi agenda penting setidaknya mulai saat ini. Dan lebih baik lagi bila kita bisa menanamnya beberapa jenis di lingkungan rumah kita. Mangga, jambu biji, alpukat adalah buah-buahan yang tidak saja lezat rasanya namun bisa juga menjadi sumber pendapatan tambahan. Cabai juga menjadi sayuran yang mengandung banyak vitamin C lho!

#2. Pola Makan Teratur

Terlambat makan, atau makan malam terlalu larut sering pula kita lakukan. Pola makan yang tidak teratur boleh jadi karena aktivitas kita yang makin sibuk. Barangkali juga karena minimnya pengetahuan kita tentang pentingnya pola makan yang teratur. Banyak penyakit yang timbul karena pola makan yang kurang baik. Salah satunya adalah rentannya tubuh kita dari serangan virus.

#3. Makanan Segar

Kebiasaan kita makan makanan yang dimasak hingga matang. Tentu kandungan gizinya sudah jauh berkurang bahkan mungkin sudah tinggal sedikit sekali. Mencuci bersih makanan kita agar terhindar dari kuman sangat penting. Kalaupun perlu dipanaskan kita bisa sebentar saja merendam bahan makanan. Kebiasaan makan lalapan segar dalam masyarakat Sunda menjadi modal kultural untuk membangun budaya mengkonsumsi makanan segar.

#4. Mengurangi Gorengan

Lebih baik mengukus dari pada menggoreng. Kandungan lemak jahat pada minyak goreng sangat membahayakan kesehatan kita. Kebiasaan menggoreng makanan seperti ayam, tempe dan tahu sangat populer dalam masyarakat kita. Hampir di setiap suku bangsa dan daerah kulinernya sarat dengan ‘gorengan’.

#5. Mengurangi  Gula dan Garam

Jika dibiasakan minum yang tidak manis atau kurang manis akan terasa nikmat juga. Tak hanya obesitas dan diabetes mengancam penyuka gula. Tak hanya darah tinggi melirik penyuka garam. Kebiasaan membatasi konsumsi gula dan garam harus dimulai sejak dini agar derajat kesehatan masyarakat kita meningkat.