Perubahan Model Bisnis Properti. Ini Dia Penjelasannya!

Mau tak mau dunia properti terutama penyedia perkantoran harus menyesuaikan diri dengan pandemi. Model bisnis yang menggabungkan pola bekerja dari kantor dengan bekerja jarak jauh. Orang kantoran tetap memerlukan ruang kerja yang terpisah dengan rumahnya dalam jarak yang terjangkau dan aman dilihat dari protokol kesehatan.

Perubahan Model Bisnis Properti. Ini Dia Penjelasannya!
ilustrasi/ Antara

MONDAYREVIEW.COM – Mau tak mau dunia properti terutama penyedia perkantoran harus menyesuaikan diri dengan pandemi. Model bisnis yang menggabungkan pola bekerja dari kantor dengan bekerja jarak jauh. Orang kantoran tetap memerlukan ruang kerja yang terpisah dengan rumahnya dalam jarak yang terjangkau dan aman dilihat dari protokol kesehatan.

Konsultan properti Colliers International menyebut bahwa pandemi COVID-19 telah mengakibatkan perusahaan, terutama mereka yang memiliki atau menyewa ruang perkantoran, mau tidak mau mengubah model bisnis mereka yang berdampak pula kepada kinerja properti perkantoran.

Suatu model bisnis menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai-nilai - baik itu ekonomi, sosial, ataupun bentuk-bentuk nilai lainnya.

Istilah model bisnis, karena itu, dipakai untuk ruang lingkup luas dalam konteks formal dan informal untuk menunjukkan aspek inti suatu bisnis, termasuk mencakup maksud dan tujuan, apa-yang-ditawarkan, strategi, infrastruktur, struktur organisasi, praktik-praktik niaga, serta kebijakan-kebijaan dan proses-proses operasional.

Krisis terkini memiliki implikasi terhadap model dan desain perencanaan ruang kerja alternatif. Karena pandemi, banyak perusahaan tidak bisa kembali kepada model bisnis mereka sebelumnya. Sistem model bisnis baru itu biasanya menggabungkan perkantoran dengan kerja jarak jauh.

Sistem seperti bekerja dari rumah diperkirakan bakal semakin lazim dijalankan. Dengan tarif sewa dan okupansi atau tingkat keterhunian yang diperkirakan terus menurun untuk properti perkantoran, maka pihak penyewa seharusnya mendapatkan manfaat, meski diakui hal itu tidaklah mudah.

Colliers International menyatakan, meski permintaan terhadap properti perkantoran berada dalam tekanan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara lainnya, tetapi diperkirakan akan naik kembali secara gradual.

Pasar perkantoran negara-negara Asia Pasifik berada dalam tekanan dari kombinasi permintaan yang stagnan dan pasokan yang telah lama direncanakan.  Berdasarkan data Colliers di 19 negara Asia-Pasifik, ditemukan bahwa terdapat rata-rata penurunan penyerapan ruang perkantoran hingga 56 persen pada kuartal II-2020 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Menurut Direktur Colliers Andrew Haskins memperkirakan bahwa sepanjang tahun 2020 ini di kawasan Asia-Pasifik akan dapat terdapat penurunan hingga 41 persen dibandingkan dengan penyerapan tahun sebelumnya.

Perusahaan konsultan properti Knight Frank Indonesia mengungkapkan pandemi COVID-19 telah menyebabkan tingkat hunian atau okupansi perkantoran di Jakarta turun tipis dari okupansi Semester II 2019 sebesar 76 persen menjadi 75,9 persen pada Semester I 2020.

Dewasa ini tipe model bisnis bergantung kepada bagaimana teknologi digunakan. Sebagai contoh, wirausahawan di dunia maya juga telah menciptakan model baru secara keseluruhan yang sepenuhnya bergantung kepada teknologi yang ada atau sedang berkembang. Dengan memanfaatkan teknologi, pebisnis dapat menjangkau pasar dalam jumlah besar tetapi dengan ongkos minimal.

Contoh model bisnis antara lain model bisnis bata dan semen. Suatu perusahaan mengintegrasikan kehadiran offline (bata) dan online (semen). Contoh model bata-dan-semen adalah ketika toko memfasilitasi pembelian secara online, namun produk bisa diambil di toko lokal.

Model bisnis kolektif dimana organisasi atau asosiasi bisnis pada umumnya dibentuk oleh sejumlah besar bisnis, pedagang atau profesional di bidang yang sama atau berkaitan, yang menyatukan sumberdaya bersama-sama, berbagi informasi atau menyediakan layanan lain bagi anggotanya.

Model potong rantai pasok yakni dengan menghilangkan pihak perantara dalam rantai pasok, yang dalam hal ini semisal adalah distributor, agen, atau broker. Perusahaan dalam hal ini langsung berinteraksi dengan pelanggan, semisal melalui internet. Model ini sangat erat hubungannya dengan penjualan langsung

Model Waralaba menggunakan kesuksesan model bisnis dari perusahaan lain telah sukses. Dalam hal ini kesuksesan pemilik waralaba menjadi kesuksesan juga bagi sang pewaralaba. Disamping itu ada berbagai model bisnis lain seperti lelang, penjualan langsung, dan langganan.

Para pebisnis di bidang properti telah berupaya untuk mengantisipasi tekanan akibat pandemi. Model bisnis baru akan terus beradaptasi dengan tantangan baru. Dan siapa yang mampu mengelola perubahan akan memiliki kans lebih besar untuk bertahan dan berkembang.