Prof Suyatno: indikator berkemajuan adalah karya dan prestasi
Muhammadiyah, dengan pandangan Islam Berkemajuan, senantiasa berusaha untuk mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan

MONITORDAY.COM-Peresmian STKIP Muhammadiyah Ogan Komering Ulu (OKU) Timur dan Kuliah Umum Mahasiswa STKIP Muhammadiyah bersama PP Muhammadiyah berlangsung penuh khidmat. Bendahara Umum PP Muhammadiyah Pusat yang juga Rektor Universitas Muhamammadiyah Bandung, Prof Dr Suyatno M.Pd hadir sebagai narasumber, memberikan kuliah umum kepada civitas akademika STKIP Muhammadiyah OKU Timur, yang juga dihadiri oleh Bupati OKU Timur dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatra Selatan, menegaskan Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam sekaligus kekuatan nasional sejak awal berdirinya pada tahun 1912 sampai kini telah berjuang dalam pergerakan kemerdekaan dan melalui para tokohnya terlibat aktif mendirikan Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.
“Para pendiri Republik ini sungguh bijaksana karena mereka telah merumuskan tugas utama Pemerintahan Indonesia ialah “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Kata “cerdas” artinya “sempurna perkembangan akal budinya untuk berpikir, mengerti, dan tajam pikiran; serta sempurna pertumbuhan tubuhnya menjadi sehat dan kuat” kata Prof Suyatno kepada monitorday.com via telp dari Oku Timur, sabtu (16/11/2019)
Ditegaskan Prof Suyatno kembali, kata “mencerdaskan” ialah “menjadikan cerdas; mengusahakan dan sebagainya supaya sempurna akal budinya”. Objek yang dicerdaskan bukan hanya manusianya, tetapi secara keseluruhan yakni kehidupannya, sehingga menyangkut dimensi mencerdaskan budaya, sistem, dan lingkungan sehingga luas cakupannya dalam perikehidupan kebangsaan.
“Muhammadiyah, dengan pandangan Islam Berkemajuan, senantiasa berusaha untuk mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan” terangnya
Oleh karena itu, Muhammadiyah menurut Prof Suyatno merupakan bagian integral dari bangsa ini yang selalu mengedepankan kekaryaan karena indikator berkemajuan adalah karya dan prestasi, seraya mengajak para civitas akademika STKIP Muhammadiyah Ogan Komering Ulu (OKU) Timur untuk memastikan sebagai pribadi yang unggul disegala bidang.
Indonesia harus memfokuskan diri pada pembangunan sumberdaya manusia guna memasuki era revolusi industri 4.0 yang penuh tantangan dan kompetisi, maka keberadaan dan peran Muhammadiyah dengan lembaga pendidikannya yang besar dan berkualitas sangatlah niscaya dan menentukan.
“Kehadiran Muhammadiyah bukan karena jumlah massa tetapi karena kualitas dan modal strategis untuk kemajuan bangsa di tengah persaingan yang semakin kompetitif” tandasnya
Muhammadiyah baik dalam pemikiran maupun dalam dunia nyata telah membuktikan dan terus bergerak secara luas dalam usaha “mencerdaskan kehidupan bangsa” hingga usia ke-107 tahun yang sangat diperlukan bagi kepentingan masa depan menuju Indonesia Berkemajuan.