Prabowo Dukung Jokowi Pindahkan Ibu Kota Negara

MONITORDAY.COM - Kepercayaan Presiden Joko Widodo terhadap Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tak pernah surut. Demikian pula dukungan Prabowo pada langkah-langkah besar Jokowi. Disamping dipercaya sebagai Menhan, Prabowo juga menjadi pimpinan tertinggi dalam mewujudkan gagasan ketahanan pangan melalui lumbung pangan atau food estate.
Kekompakan itu tetap terjaga termasuk dalam langkah-langkah terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN). Presiden Joko Widodo meninjau langsung sodetan akses jalan menuju lokasi yang direncanakan sebagai IKN di Provinsi Kalimantan Timur. Sodetan akses tersebut berlokasi di Jalan Tol Balikpapan-Samarinda KM 14 yang dilewati Presiden dalam perjalanan dari Kota Samarinda ke Kota Balikpapan pada Selasa, 24 Agustus 2021.
Menurut situs resmi kepresidenan, Presiden tiba di lokasi sekitar pukul 15.33 WITA dan tampak didampingi oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Ketiganya tampak berdiskusi seraya melihat peta dan meninjau langsung dengan teropong. Jokowi bersama jajaran kabinetnya mendiskusikan di mana posisi strategis untuk membangun pelabuhan, bandara maupun infrastruktur lainnya di lokasi Ibu Kota baru. Untuk membangun ibu kota baru yang paling penting adalah infrastruktur terkait pengangkutan logistik.
Kedatangan Jokowi yang didampingi Prabowo juga memberi sinyal kuat bahwa rencana membangun IKN terus berlanjut. Keputusan politik yang sangat berani diperlukan untuk mengantisipasi berbagai ancaman dan tantangan di masa depan.
Sementara itu Menhan Prabowo menyampaikan saran kepada Presiden bahwa lokasi calon IKN merupakan lokasi yang strategis. Menurutnya, harus ada keberanian untuk memindahkan ibu kota sehingga bisa memisahkan pusat pemerintahan dari pusat ekonomi. Jakarta yang sudah penuh sesak perlu dikurangi bebannya. Jakarta tetap potensial berkembang menjadi pusat bisnis di masa depan.
Lebih lanjut Menhan menilai, pemindahan ibu kota negara sudah disiapkan dengan matang melalui berbagai studi dan pertimbangan. Untuk itu, pihaknya juga mendukung rencana tersebut untuk diteruskan.
Hantaman pandemi Covid-19 sangat mungkin mempengaruhi rencana pemindahan IKN. Biaya atau anggaran yang cukup besar dalam menangani Covid-19 memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing APBN. Terlepas dari kendala tersebut rencana strategis, tahapan, jadwal, dan langkah-langkah dalam mewujudkan rencana tersebut terus dibahas oleh pejabat dan instansi terkait.