Diplomasi Nasi Goreng Jilid II Ala SBY
Pertemuan SBY-Prabowo akhirnya jadi, dan menghasilkan beberapa poin kesepakatan.

MONDAYREVIEW - Pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akhirnya kembali terjadi. Kali ini pertemuan diadakan di kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/7/2018).
Pertemuan ini adalah lanjutan dari pertemuan yang sejatinya terjadi Rabu (18/7) minggu lalu. Namun lantaran SBY jatuh sakit dan harus beristirahat selama beberapa hari, maka pertemuan kala itu pun urung dilaksanakan.
Selain soal kemajuan rencana koalisi keduanya yang begitu penting untuk Pilpres 2019, ada yang menarik dari moment pertemuan tersebut. Yaitu kehadiran beberapa gerobak nasi gorang di halaman kediaman SBY.
Ini tentu saja mengingatkan pada pertemuan penting SBY-Prabowo di Cikeas, ketika moment politik Pilkada DKI Jakarta tahun lalu. Ketika itu nasi goreng juga disajikan untuk keduanya dan elite partai lainnya.
Ya, nasi goreng memang bukan sembarang nasi goreng bagi SBY, namun menjadi simbol keserasian warna, kesepakatan harga, dan tentu saja juga kesamaan rasa. Inilah 'Diplomasi Nasi Goreng' jilik II.
Dan betul saja, usai acara pertemuan, SBY pun menyampaikan hasil kesepakatannya bersama Prabowo. salah satu poin kesepakatan yang diraih, kata SBY, adalah kesamaan visi dan misi sebagai dasar untuk membangun koalisi dalam pilpres 2019. SBY menuturkan sejak awal, jalan koalisi kedua parpol terbuka sangat lebar.
"Jalan untuk bangun koalisi ini terbuka lebar, apalagi setelah kami berdua sepakat atas apa yang menjadi persoalan bangsa 5 tahun ke depan, sepakat atas apa yang diinginkan rakyat dan masyarakat, grassroot sebelum kita berbicara koalisi," ujar SBY dalam keterengan persnya bersama Prabowo.
SBY lanjut menjelaskan bahwa isu dan visi serta misi ini perlu disepakati lebih dahulu sebelum menyatakan berkoalisi. Jika hal ini sudah disepakatao, maka koalisi pun bisa terbangun lebih mudah.
"Saya katakan bersedia (berkoalisi). Koalisi yang efektif, yang kokoh, harus berangkat dari niat baik, good will. Harus saling menghormati, mutual respect, dan saling percaya, mutual trust dan memiliki chemistry yang baik," pungkas SBY.