PP Muhammadiyah Sesalkan Masih Ada Aksi Intoleran di Indonesia

Aksi intoleran kembali terjadi. Salah satu masjid miliki Muhammadiyah dibakar.

PP Muhammadiyah Sesalkan Masih Ada Aksi Intoleran di Indonesia
Ilustrasi

MONDAYREVIEW.COM – Aksi intoleran kembali terjadi. Salah satu masjid miliki Muhammadiyah di Desa Sangso, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen, Aceh  dibakar oleh sekolompok massa tanpa alasan yang jelas. Masjid At Taqwa yang sedang proses pembangunan itu dibakar pada Selasa (17/10) malam.

Ketua LDK PP Muhammadiyah, Muhammad Ziyad mengatakan, pihaknya menyayangkan tindakan intoleran tersebut. Karena, menurut dia, prosedur pembangunan masjid itu sudah terpenuhi semua.  "Iya betul, jadi kita sangat menyayangkan itu terjadi. Sebelumnya beberapa tahun lalu ada juga larangan untuk membangun, tapi ini kan prosedurnya semua sudah dipenuhi, tapi kemudian tiba-tiba ada pihak lain yang kemudian melakukan itu," ujarnya seperti dilansir Republika.co.id,  Rabu (18/10).

Ziyad mengakui memang proses pembangunan ini terdapat pertentangan. Namun pertentangan tersebut sudah berakhir, sehingga proses pembangunan Masjid At Taqwa Muhammmadiyah kembali dilanjutkan.  “Sudah dua kali terjadi pertentangan. Sebelumnya terjadi pada Bulan Juli lalu. Saat itu, masalah sudah bisa diselesaikan, sehingga bisa dilakukan pembangunan,’ jelasnya.

Lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa bahwa proses pembangunan masjid ini sudah sesuai prosedur. Bahkan Kemenag di tingkat Kabupaten telah menerbitkan izin pembanguan.  "Masjid ini kan ketika di tingkat kerukunan beragama itu sudah dapat rekomendasi. Memang dulu sempat ada penolakan tapi penolakannya tidak berdasar,” katanya.

Diketahui, proses pembangunan masjid itu sudah cukup lama, yaitu dimulai sejak tiga tahun yang lalu. Selama proses itu tidak terjadi masalah apa-apa. Proses dilakukan mulai dengan melakukan pembebasan tanah 2.700m dengan wakaf tunai jamaah muhammadiyah hingga bersertifikat tanah persyarikatan Muhammadiyah, pengurusan IMB, pembuatan talut dan jalan menuju lokasi lahan masjid, pembersihan lahan, sampai pembuatan arah kiblat oleh Kemenag Bireuen.