Pilih Pemimpin Jakarta dengan Ilmu

Pilkada Jakarta harus menjadi sarana silaturrahmi, dan bukan ajang untuk menebar kebencian.

Pilih Pemimpin Jakarta dengan Ilmu
Ngaji Kebangsaan Bamusi.

MONDAYREVIEW.COM- Perempuan dan kaum ibu merupakan pusat madrasah ilmu. Di tangan kaum ibu lah, generasi berikutnya menimba ilmu untuk kali pertama.

"Bahkan, jika ibu-ibu ingin disayang suami harus punya ilmu. Yakni ilmu banyak senyum di hadapan suami," kata Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Ustadz H. Muhammad Nova Andika, saat menyampaikan ceramah dalam acara ngaji kebangsaan di hadapan ibu-ibu Majelis Taklim Musholla Nurjannah, Johar Baru Jakarta Pusat, Jumat (7/4).

Acara Ngaji Kebangsaan ini dilaksanakan oleh PP Bamusi, yang merupakan organisasi sayap PDI Perjuangan. Hadir dalam pengajian ini ratusan orang jamaah. Ilmu, menurut Nova, sangat penting dan bermanfaat dalam menjalankan kehidupan, termasuk kehidupan sosial dan politik. Termasuk dalam hal Pilkada DKI Jakarta, maka pemilih juga harus memiliki ilmu sehingga menjadi pemilih yang cerdas.

Di antara tanda pemilih cerdas, sambung Nova, adalah dengan memilih pemimpin yang sudah terbukti. Warga Jakarta tak boleh tergiur hanya dengan janji belaka, apalagi janji tersebut sangat tidak masuk akal dan tidak realistis.

"Dan Ahok-Djarot sudah terbukti memimpin Jakarta dengan bukti nyata. Kali sungai sudah tertata rapi, begitu juga jelas memberantas korupsi dan menjalankan sistem meritokrasi dalam lelang jabatan camat dan walikota di DKI Jakarta," tegas Nova.

Nova menekankan bahwa Pilkada Jakarta harus menjadi sarana silaturrahmi, dan bukan ajang untuk menebar kebencian.

"Jangan sampai terbawa pengaruh saling ancam dan tidak bertegur sapa terhadap tetangga. Pilkada jangan putuskan silaturrahmi. Dalam hadits Nabi SAW disebutkan bahwa tidak akan masuk surga bagi yang memutus silaturahmi," demikian Nova