Pilgub DKI: Ketika Yusril Gagal Menembus Barikade Tiga Koalisi

MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Kontestasi politik pada Pilgub DKI saat ini cukup menarik untuk di simak. Tak jarang, dari beberapa peristiwa politik yang terjadi terdapat kisah memilukan.

Pilgub DKI: Ketika Yusril Gagal Menembus Barikade Tiga Koalisi
source: aktualita.co

MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Kontestasi politik pada Pilgub DKI saat ini cukup menarik untuk di simak. Tak jarang, dari beberapa peristiwa politik yang terjadi terdapat kisah memilukan.

Ya, kisah haru ini datang dari Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.

Yusril diketahui memiliki 'ambisi' untuk memenangkan pertarungan politik Ibu Kota. Namun, sayang seribu sayang, dirinya kurang mendapatkan dukungan dari berbagai partai politik (parpol) yang ada.

Tiga koalisi parpol sudah menentukan siapa 'gacokannya.' Mulai dari koalisi pertama, yakni PDI-P, Hanura, Nasdem dan Golkar yang telah menjatuhkan pilihannya untuk mendukung pasangan calon petahana, Basuki T Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat.

Kedua, gerbong koalisi Cikeas yang terdiri dari Demokrat, PAN, PPP dan PKB telah melabuhkan pilihannya kepada Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

Ketiga, poros Gerindra dan PKS. Dua partai oposisi ini telah memilih Sandiaga Uno sebagai bakal calon gubernur. Namun, untuk nama calon wakil gubernur pendamping Sandiaga hingga kini belum dapat diumumkan secara resmi. Di duga, tarik-menarik politik di internal mereka masih kuat.

Santer terdengar bahwa PKS masih 'ngotot' untuk mengajukan calonnya, yakni Mardani Ali Sera. Namun, di sisi lain nama Anies Baswedan juga muncul dalam poros ini. Sebentar lagi poros dua parpol ini akan mengumumkan siapa yang akan menjadi pendamping Sandiaga.

Nah, mengingat faksi politik yang sudah terbentuk itu, harapan Yusril untuk maju menandingi petahana pun pupus. Ia dipastikan tak berhasil menembus barikade tiga faksi politik yang ada.

Dengan demikian, Yusril batal maju pada Pilgub DKI ini.

Pakar hukum tata negara itu fair dan mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada seluruh pendukungnya atas kegagalan ini.

“Saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada warga masyarakat, terutama dari lapisan bawah yang telah memberikan dukungan kepada saya. Itulah realitas politik yang kita hadapi,” kata Yusril, dalam pernyataan resminya, Jumat (23/9).

Yusril mengatakan, keputusan yang telah diambil oleh partai-partai non pendukung petahana mungkin telah membuat rasa puas pada sebagian warga masyarakat, namun bisa pula menimbulkan rasa kecewa pada sebagian lainnya. 

Ia menambahkan, bahwa upaya ia dan segenap elemen yang mengusahakan agar dapat berpartisipasi dalam pesta demokrasi tersebut tidak berhasil, semuanya ia serahkan kepada kehendak Yang Maha Kuasa. 

“Saya dan keluarga serta teman-teman seperjuangan tetap sabar dan tabah menghadapinya,” ujar dia.

Menurutnya, perjuangan dalam membangun demokrasi, menegakkan hukum dan keadilan, serta membangun ekonomi kerakyatan yang berkeadilan serta menegakkan kedaulatan rakyat dan martabat bangsa dan negara masih jauh dan masih panjang. 

“Kita tetap harus sabar dalam berjuang, dengan mengorbankan apa saja yg perlu dikorbankan. Politik bukanlah sebuah permainan kekuasaan dengan menonjolkan kepentingan sesaat, tetapi sebuah pengabdian yang tulus kepada rakyat, bangsa dan negara untuk memajukannya,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengucapkan selamat kepada pasangan Agus dan Sylviana dari Koalisi Cikeas dan pasangan yang hari ini juga namanya akan diumumkan oleh poros Gerindra dan PKS untuk bertarung dalam memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017. 

“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas segala bantuan, pengorbanan dan dukungan yang datang dari begitu banyak orang dalam proses pencalonan gubernur DKI Jakarta ini. Saya mohon maaf pula, jika saya telah mengecewakan para pendukung karena ketidakberhasilan saya maju sebagai calon. Saya memetik hikmah dan sekaligus introspeksi atas semua yang terjadi,” pungkasnya.

FAHREZA RIZKY