Pesan dari Ajang Ecofest 2020

Indonesia memiliki berjuta potensi ekowisata yang patut diketahui masyarakat. Melalui Indonesia Ecofest 2020, Pemerintah berharap akan lebih banyak lagi wisatawan yang melakukan aktivitas ekowisata. Ini secara bertahap diharapkan dapat memutar roda perekonomian Indonesia kembali bangkit.

Pesan dari Ajang Ecofest 2020
ekowisata/ net

MONDAYREVIEW.COM – Indonesia memiliki berjuta potensi ekowisata yang patut diketahui masyarakat. Melalui Indonesia Ecofest 2020, Pemerintah berharap akan lebih banyak lagi wisatawan yang melakukan aktivitas ekowisata. Ini secara bertahap diharapkan dapat memutar roda perekonomian Indonesia kembali bangkit.

Ekowisata atau ekoturisme merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.

Mulia muncul kesadaran untuk menyelamatkan lingkungan agar tetap lestari. Termasuk mengantisipasi dampak kerusakan karena pariwisata. Ekowisata dimulai ketika dirasakan adanya dampak negatif pada kegiatan pariwisata konvensional.

Dampak negatif ini bukan hanya dikemukakan dan dibuktikan oleh para ahli lingkungan tetapi juga para budayawan, tokoh masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata itu sendiri. Dampak berupa kerusakan lingkungan, terpengaruhnya budaya lokal secara tidak terkontrol, berkurangnya peran masyarakat setempat dan persaingan bisnis yang mulai mengancam lingkungan, budaya dan ekonomi masyarakat setempat.

Dilansir dari wikipedia, ekowisata digadang-gadang bakal menjadi tren pascapandemi karena dinilai lebih solutif untuk mendorong terciptanya pariwisata berkelanjutan yang memperhatikan aspek konservasi lingkungan, kelestarian ragam budaya, dan kemandirian ekonomi masyarakat lokal.

Beragam jenis ekowisata antara lain wisata pemandangan yang terdiri dari objek-objek alam (pantai, air terjun, terumbu karang), Flora seperti hutan, tumbuhan langka, tumbuhan obat-obatan. Juga fauna (hewan langka dan endemik), dan perkebunan teh atau kopi.

Wisata petualangan seperti kegiatan alam bebas (lintas alam, berselancar), ekstrem (mendaki gunung, paralayang), berburu (babi hutan). Sementara wisata kebudayaan dan sejarah Suku terasing (orang Rimba, orang Kanekes), kerajinan tangan (batik, ukiran),  dan peninggalan bersejarah (candi, batu bertulis, benteng kolonial).

Wisata penelitian seperti pendataan spesies serangga, mamalia, pendataan kerusakan alam (lahan gundul, pencemaran tanah), konservasi (reboisasi, lokalisasi pencemaran) juga menarik. Turis juga mulai tertarik dengan pengalaman interaksi sosial seperti dalam wisata sosial, konservasi dan pendidikan seperti pembangunan fasilitas umum di dekat objek ekowisata (pembuatan sarana komunikasi, kesehatan), reboisasi lahan-lahan gundul dan pengembang biakan hewan langka, pendidikan dan pengembangan sumber daya masyarakat di dekat objek ekowisata (pendidikan bahasa asing, sikap)

Ajang Indonesia Ecotourism Festival Online (Indonesia Ecofest) yang berlangsung pada 26 – 27 November 2020 diharapkan mampu menggairahkan ekowisata di tanah air pascapandemi COVID-19.
Para pemangku kepentingan terkait bisa memanfaatkan ajang ini untuk memasarkan paket-paket ekowisata yang kekinian sesuai target pasar yang dibidik, terutama milenial yang suka dengan petualangan dan wisata alam yang menantang.

Event yang diinsiasi oleh Kiad Media Kreatif bekerja sama dengan Kemenparekraf ini perdana diselenggarakan dan diikuti oleh 51 peserta dari beberapa daerah yang terdiri dari pengelola Desa Wisata, Destinasi Ekowisata, Sarana Aktifitas Ekowisata, Desa Penyangga Taman Nasional, dan Taman Wisata Alam dari berbagai daerah di Indonesia.

Dalam acara ini kita bisa melihat bagaimana implementasi konsep ekowisata dan penguatan kapasitas pelaku bisnis wisata dan stakeholder terkait untuk mempercepat eskalasi pariwisata berkelanjutan menjadi pembahasan dalam Indonesia Ecotourism Festival Online (Indonesia Ecofest).

Sejumlah acara dikemas secara online melalui registrasi https://indonesiaecofest.com/. Pengunjung secara gratis bisa menyaksikan talkshow, workshop, virtual trip, dan pameran virtual dari sejumlah destinasi.

Untuk pelaku bisnis juga dapat saling bekerja sama dalam travel mart yaitu bertemunya seller dan buyer untuk menjual destinasi, yang diselenggarakan selama 1 hari pada 27 November 2020.

Indonesia Ecofest diharapkan bisa menjadi ajang promosi yang positif bagi destinasi ekowisata dan pendukungnya. Ini juga sebagai awal yang baik menuju penyelenggaraan ecofest online dan offline di masa mendatang. Dyan berharap acara ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di destinasi ekowisata yang sedang lesu akibat pandemi.

Setidaknya, kendati jumlah wisatawan tidak sebanyak pada kondisi normal, tetapi kualitas mereka menikmati aktivitas ekowisata bisa meningkat. Ini secara langsung juga meningkatkan pendapatan ekonomi warga setempat.