Skandal Jouska: Bukti Brand Tidak Menjamin Integritas

Seorang yang mengaku sebagai pengguna jasa Jouska menceritakan kegagalan investasinya yang dikelola oleh Jouska.

Skandal Jouska: Bukti Brand Tidak Menjamin Integritas
Sumber gambar: tirto.id

MONDAYREVIEW.COM – Bagi kalangan millennial, brand Jouska Indonesia sudah tidak asing di telinga. Jouska adalah brand popular perusahaan perencanaan keuangan. Jouska berhasil melakukan branding dengan media sosial instagram yang mereka punya. Dalam akun instagramnya, Jouska senantiasa memberikan tips-tips keuangan yang bermanfaat bagi millennial. Jouska sempat viral di dunia maya saat membahas pengeluaran biaya untuk melahirkan yang sangat besar. Banyak yang menganggap bahwa biaya melahirkan yang dibagikan oleh Jouska tidak masuk akal.

Selama ini Jouska tidak mempunyai masalah terkait operasionalnya. Banyak testimony-testimoni positif dari warganet terkait konten Jouska yang dibagikan melalui instagramnya. Rata-rata warganet merasakan mendapatkan pengetahuan terkait literasi keuangan dari Jouska. Sampai dalam beberapa pekan ini, seorang yang mengaku sebagai pengguna jasa Jouska menceritakan kegagalan investasinya yang dikelola oleh Jouska. Setelah pengakuan warganet, muncul pengakuan-pengakuan lain yang dibagikan di media sosial. Hal ini membuat Jouska menjadi sorotan publik.

Otoritas Jasa Keuangan menyatakan bahwa Jouska tidak mempunyai izin sebagai lembaga pengelola keuangan, dimana seluruh lembaga keuangan di Indonesia mesti terdaftar di OJK jika ingin legal. Namun hal ini wajar karena Jouska sejatinya adalah lembaga perencana atau penasehat keuangan, bukan lembaga pengelola dana investasi. Maka yang menjadi penyimpangan adalah manakala Jouska memosisikan diri sebagai pengelola dana kliennya, yang sebenarnya hanya membutuhkan konsultasi terkait keuangan. Penyimpangan selanjutnya adalah disinyalir Jouska menginvestasikan dana klien ke saham gorengan, yang pada akhirnya merugikan klien.

Hal ini segera direspon oleh Satgas Waspada Investasi yang menemui Jouska untuk meminta keterangan. Pihak Jouska pada awalnya menyatakan siap menerima pengaduan bagi siapapun yang merasa dirugikan oleh Jouska melalui akun instagramnya. Namun pada akhirnya pihak Jouska memilih untuk menonaktifkan seluruh akun media sosialnya. Sorotan kemudian diarahkan kepada CEO Jouska yang bernama Aakar Abyasa yang juga menghilang dari media sosial. Beredar rekaman percakapan Aakar bersama seorang perempuan yang berisi kemarahan Aakar terhadap perempuan tersebut. Rekaman yang direkam tahun 2017 tersebut membuat warganet menyimpulkan bahwa Jouska sudah tidak beres sejak lama.

Founder dan CEO Jouska Indonesia Aakar Abyasa Fidzuno menegaskan, Jouska akan memberikan masukan dan saran finansial kepada klien sesuai dengan kondisi dan tujuan finansial setiap klien. Jouska adalah perusahaan yang dimiliki Aakar.  Pemberian masukan mengutamakan analisis tren ekonomi secara global, makro, dan industri. Menurut dia, hal ini menjadi tanggung jawab utama seorang konsultan keuangan. PT Jouska Finansial Indonesia dengan ruang lingkup pekerjaan sebagai pemberi nasihat maupun saran terkait perencanaan keuangan termasuk edukasi investasi pada produk yang secara hukum telah terdaftar di OJK.

Adapun dalam melakukan setiap edukasi, para nasabah atau klien dibekali dengan pengetahuan, mulai dari analisis ekonomi global dan domestik, analisis industri, analisis laporan keuangan, dan analisis lainnya dalam setiap keputusan finansial. Berdasarkan kontrak yang telah disepakati kedua belah pihak, setiap klien mempunyai hak untuk mengikuti atau menolak setiap saran yang diberikan. Selanjutnya dalam setiap aktivitas yang terjadi di akun saham, klien akan mendapat notifikasi atas aktivitasnya sebagai bentuk konfirmasi di akhir waktu perdagangan bursa. Aakar sendiri akhirnya menyampaikan permintaan maaf melalui fitur IGTV di akun Instagram pribadinya beberapa hari kemudian setelah kasusnya mencuat.