Perpustakaan di Era Digital

Perpustakaan di Era Digital
Perpustakaan dengan Teknologi Virtual Reality/ net

MONITORDAY.COM -Perpustakaan sudah berpindah ke tangan kita. Referensi dari berbagai sumber dapat kita akses. Terutama yang termasuk dalam kategori open access. Dari koleksi buku hingga jurnal ilmiah. 

Kita pun mengenal aplikasi seperti iPusnas, iJakarta, atau iJateng dimana kita dapat meminjam buku secara daring. Kita dapat mengunduh sementara koleksi yang akan kita baca. Jika waktunya selesai secara otomastis kita tidak dapat membacanya lagi. Sebagaimana meminjam di perpustakaan koleksi yang tersedia dan dapat dipinjam pada suatu kurun waktu juga terbatas. 

Di beberapa negara perpustakaan juga dapat tampil dalam platform virtual reality. Seiring berkembangnya teknologi perpustakaan, banyak perpustakaan umum yang menggunakan VR untuk meningkatkan misi mereka dalam mendidik masyarakat dan meningkatkan akses ke teknologi. 

Beberapa perpustakaan terlihat lebih maju dalam menerapkan teknologi dan perangkat keras VR daripada yang lain. Teknologi ini dapat digunakan untuk meningkatkan program mendongeng dan pendidikan melalui grafik yang imersif, dan juga berfungsi sebagai cara untuk menarik warga yang mungkin menganggap perpustakaan umum ketinggalan zaman di era informasi.

Peran perpustakaan pun telah meluas. Disamping sebagai sumber informasi perpustakaan juga menjadi bagian dari scholarly dan scientific lifecycle

Perpustakaan telah bergeser dari pengertian tempat atau ruang menjadi sistem. Itulah mengapa sekarang prodinya menjadi perpustakaan dan sistem informasi. 

Digitalisasi dengan memanfaatkan konsep artificial intelligence, internet of things dan big data membuat sebuah sistem yang sangat besar dan saling terhubung. Pertukaran ilmu pengetahuan berkembang dengan sangat pesat melintasi batas-batas teritori. 

Melalui e-journal perpustakaan menjadi jembatan komunikasi ilmiah yang berubah dari format analog ke digital. 

Arthur der Weduwen dan Andrew Pettegree di Washington Post menulis bahwa kini tak kurang dari 2,6 juta perpustakaan di seluruh dunia, termasuk 400.000 perpustakaan umum. Perpustakaan sebagai sebuah konsep akan terus berkembang, menyeimbangkan kebutuhan masyarakat dengan perannya sebagai penjaga pengetahuan yang mencerminkan nilai-nilai masyarakat. Dalam dialog yang harmonis itulah masa depan perpustakaan dapat ditemukan.

Di era awal  perpustakaan menekankan layanannya pada seberapa banyaknya koleksi yang mereka miliki. Buku tebal bersampul kulit menjadi ilustrasi paling jumawa dari peradaban suatu masyarakat. 

Di masa itu koleksi cetak mendominasi perpustakaan dan tugas utama perpustakaan adalah mengelola koleksi. 

Di era berikutnya perpustakaan tidak lagi fokus terhadap koleksi tetapi pada pemustaka dengan menerapkan otomasi. 

Perpustakaan melakukan promosi perpustakaan; mengadakan pemberian user education; pengembangan ruang untuk pemustaka; perpustakaan memiliki corner sebagai fasilitas baru perpustakaan. 

Selanjutnya adalah era Digital Shift. Pada revolusi ketiga ini perpustakaan telah memberi perhatian pada teknologi informasi terkait dengan OPAC dan website, perubahan fasilitas bagi pemustaka, peningkatan jumlah informasi dalam beragam format, sehingga memunculkan digital repository. 

Perbedaan yang mendasar antara perpustakaan manual dan digital adalah keberadaan koleksinya dimana koleksi digital tidak harus ada di perpustakaan tapi cukup tersimpan didalam sebuah server atau storage digital. Maka mulailah kita mengenal pelayanan perpustakaan seperti e-Library, e-Books, e-Journal, e-bibliografi (OPAC) segala macam informasi bisa kita dapatkan hanya dengan sekali ”klik” 

Melalui kemasan informasi berbasis web terciptalah apa yang disebut sebagai perpustakaan elektronik, perpustakaan digital, perpustakaan virtual, perpustakaan maya 

Dan wujud bangunan tidak lagi penting. Meski begitu perpustakaan modern di berbagai kota telah berkembang menjadi ajang mengembangkan gagasan dan kolaborasi. Disamping tempat diskusi dan pameran, perpustakaan juga memiliki ruang untuk rekaman musik atau video.