Mengenal Lebih Dekat Tri Rismaharini dan Sandiaga Uno

Diantara enam menteri yang diganti, dua nama yang disebutkan oleh Presiden adalah Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial dan Sandiaga Uni sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Mengenal Lebih Dekat Tri Rismaharini dan Sandiaga Uno
Sumber gambar: merdeka.com

MONDAYREVIEW.COM – Presiden Joko Widodo secara resmi telah mengumumkan reshuffle kabinet kerja pada Selasa (22/12). Diantara enam menteri yang diganti, dua nama yang disebutkan oleh Presiden adalah Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial dan Sandiaga Uni sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Risma menggantikan Juliari Batubara sementara Sandiaga Uni menggantikan Wishnutama. Kelima menteri yang telah diumumkan direncanakan akan menjalani pelantikan esok hari. Nama Risma dan Sandiaga Uno sudah diprediksi oleh publik beberapa waktu yang lalu. Lantas bagaimanakah profil mereka berdua?

Dr. (H.C.) Ir. Tri Rismaharini, M.T. yang akrab disapa Risma lahir di Kediri, Jawa Timur, 20 November 1961. Sebelum diangkat menjadi Menteri Sosial, dia adalah Wali Kota Surabaya yang menjabat sejak 17 Februari 2016. Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai Wali Kota Surabaya pada 28 September 2010 hingga 28 September 2015.

Risma adalah wanita pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya sepanjang sejarah. Risma juga tercatat sebagai wanita pertama yang dipilih langsung menjadi wali kota melalui pemilihan kepala daerah sepanjang sejarah demokrasi Indonesia di era reformasi dan merupakan kepala daerah perempuan pertama di Indonesia yang berulang kali masuk dalam daftar pemimpin terbaik dunia.

Sebelum menjadi wali kota, Risma menjabat Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya dan Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya (Bappeko) hingga tahun 2010. Risma meniti karier sebagai seorang pegawai negeri sipil (PNS) Kota Surabaya sejak dekade 1990-an. Pada tanggal 14 September 2018 dalam Kongres UCLG-ASPAC 2018 (Asosiasi Pemerintah Kota dan Daerah Se-Asia Pasifik) di Surabaya, Tri Rismaharini terpilih secara aklamasi sebagai Presiden UCLG-ASPAC untuk masa bakti 2018-2020 menggantikan Gubernur Provinsi Jeju, Korea Selatan, Won Hee-ryong.

Tri Rismaharini menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri Kediri dan lulus pada tahun 1973. Ia melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Surabaya, lulus pada tahun 1976, kemudian melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 5 Surabaya dan lulus pada tahun 1980.

Ia menempuh pendidikan sarjana di jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan lulus pada tahun 1987. Ia kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana Manajemen Pembangunan Kota di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, lulus pada tahun 2002.  Dalam acara ITS EXPO, April 2014, Tri Rismaharini mengungkap keinginan untuk menjadi dosen di almamater seusai selesai mengabdi sebagai Wali Kota Surabaya.

Pada 4 Maret 2015, ia mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Gelar kehormatan tersebut diberikan dalam bidang Manajemen Pembangunan Kota di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.

Sementara itu Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. lahir di Pekanbaru, Riau, 28 Juni 1969. Dia adalah pengusaha dan politisi Indonesia yang memenangkan pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 bersama dengan Anies Baswedan, dan memulai masa jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada bulan Oktober 2017. Pada bulan September 2018, ia mengundurkan diri sebagai Wagub DKI Jakarta dan maju sebagai Calon Wakil Presiden bersama Prabowo Subianto tetapi gagal dalam hasil hitungan suara di Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2019.

Sandiaga Uno memulai usahanya setelah sempat menjadi seorang pengangguran ketika perusahaan yang mempekerjakannya bangkrut. Ia banting setir untuk bangkit dari nol, menjalani awal kariernya menjadi seorang pengusaha. Bersama rekannya, ia mendirikan sebuah perusahaan di bidang keuangan, PT Saratoga Advisor. Usaha tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lain. Pada tahun 2009, ia tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes. Tahun 2011, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Ia menduduki peringkat ke-37 dengan total kekayaan US$ 660 juta.

Pada 2005–2008, Sandiaga Uno menjadi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Selama masa kepemimpinannya, jumlah pengusaha yang tergabung di HIPMI meningkat dari 25.000 orang menjadi 35.000 orang. Ia juga menjadi Ketua Komite Tetap Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sejak 2004.