Branding Itu Penting
Sebuah produk sederhana, bisa naik nilainya dengan branding yang tepat.

MONDAYREVIEW.COM – Alkisah dalam sebuah pelatihan motivasi, seorang trainer memperlihatkan sebuah gambar air putih dalam kemasan botol. Namun bedanya, botol pertama polos, tak mempunyai merek. Botol kedua memiliki merek, taruhlah merek A. Motivator tersebut bertanya kepada para peserta, jika dua air tersebut dijual, mana yang harganya lebih tinggi? Sontak para peserta menjawab yang memiliki merek, adapun air minum botol yang tak bermerek terlihat tak berharga. Hanya sebotol air biasa yang tak istimewa.
Motivator tersebut kemudian memberikan contoh lagi, sebuah kopi seduh di kaki lima, dengan kopi seduh di kedai ternama seperti kopi kenangan atau starbucks. Kopi seduh di kaki lima harganya jauh lebih rendah dibanding dengan yang dijual di Starbucks atau Kopi Kenangan. Apa yang membedakannya? Jawabannya adalah brand. Ada juga contoh lain, misalnya nasi pecel, sebuah makanan yang populer di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jika kita membeli nasi pecel, paling mahal dijual dengan harga Rp15.000 – 20.000 per porsi. Namun jika disajikan oleh restoran mahal, lalu namanya diubah menjadi rice with peanut sauce, harganya bisa jadi Rp70.000 per porsi. Substansinya sama, namun karena brandingnya berbeda, harganya bisa jadi berbeda juga.
Itulah pentingnya branding bagi usaha, khususnya usaha kecil. Sebuah produk sederhana, bisa naik nilainya dengan branding yang tepat. Warunk Upnormal adalah salah satu contoh sukses dari branding dan inovasi produk. Pada awalnya idenya sederhana, yakni menyajikan indomie yang biasa disajikan warkop menjadi lebih kekinian. Terciptalah ragam varian indomie dengan branding yang unik dan kekinian. Tempat makannya pun didesain untuk membuat nyaman pengunjungnya. Indomie yang jika dijual di warkop biasa harganya Rp10.000 – 15.000 di upnormal bisa dijual Rp 20.000 – 30.000. Konsumen pun tidak masalah membayar lebih mahal.
Ada dua hal yang penting dalam branding hari ini, pertama adalah nama produk yang menarik, kedua desain komunikasi visual yang menarik, ketiga desain produk yang menarik. Nama juga bisa melakukan benchmarking dari yang sudah ada. Misalnya ada kopi dengan branding semerbak yang merupakan modifikasi dari starbuck. Ada merek sepatu adinda yang merupakan modifikasi dari adidas. Logo mereka pun agak mirip dengan aslinya. Jika usaha anda didesain sebagai usaha mikro dan kecil, maka hal tersebut tidak akan berdampak pada usaha anda. Namun jika usaha anda berskala besar, maka kemungkinan anda akan dituntut oleh saingan bisnis anda atas tuduhan pelanggaran hak cipta.
Sebuah brand juga harus memiliki filosofi terutama dalam membuat logo. Bisa saja sebuah logo sederhana, semua orang bisa menggambarnya. Misalnya logo BUMN terbaru. Namun kenapa harganya begitu mahal? Bisa jadi karena filosofinya. Memikirkan filosofi logo yang cocok dengan nilai-nilai perusahaan bukanlah pekerjaan mudah, namun memerlukan pemikiran yang berat. Maka wajar jika sebuah logo dihargai dengan harga yang mahal. Dalam menyusun branding guna keperluan marketing, UMKM dapat membuatnya sendiri atau merekrut konsultan, disesuaikan dengan budget masing-masing. Yang jelas, branding yang baik adalah satu langkah maju dalam memajukan UMKM.