Peringati Sumpah Pemuda, Kemendikbud Gelar Festival Literasi Sekolah
Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada esok hari (28/10), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyambut dengan kembali menggelar Festival Literasi Sekolah (FLS) dimulai tanggal 28 hingga 31 Oktober 2018. Sebelumnya, FLS sudah pernah dilaksanakan pada tahun 2017 lalu

MONITORDAY.COM - Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada esok hari (28/10), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyambut dengan kembali menggelar Festival Literasi Sekolah (FLS) dimulai tanggal 28 hingga 31 Oktober 2018. Sebelumnya, FLS sudah pernah dilaksanakan pada tahun 2017 lalu.
“Gerakan literasi sudah diluncurkan resmi tahun 2016, dimana kita telah melakukan persiapan sejak tahun 2015,” demikian dikemukakan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen), Hamid Muhammad, jumpa pers, di kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Jumat (26/10/2018).
Dirjen Hamid menjelaskan, FLS merupakan perayaan literasi yang mewadahi warga sekolah yaitu siswa, guru dan kepala sekolah, penggiat literasi, pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), akademisi, penerbit, lembaga mitra, dan orang tua dalam sebuah forum bersama.
“Ada tiga tujuan yang ingin dicapai selama pelaksanaan FLS. Pertama, menciptakan gerakan masif perayaan literasi dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca siswa pada level tertinggi. Kedua, menggugah kesadaran masyarakat bahwa literasi adalah bagian dari hidup keseharian. Ketiga, membangun pembelajar sepanjang hayat,” jelas Hamid.
Hamid menambahkan, acara tahunan ini diikuti partisipan dari berbagai unsur, yaitu sekolah, direktorat teknis di lingkungan Ditjen Dikdasmen, unit utama Kemendikbud, mitra kementerian/lembaga, mitra Pemda, komunitas literasi, penerbit, dan mitra CSO (Unicef, Inovasi Kaltara, Tanoto Foundaion, The Asia Foundation).
"Kegiatan FLS dibagi menjadi empat sesi. Pertama, pembukaan FLS yang dipusatkan di Plaza Insan Berprestasi Kemendikbud Senayan Jakarta pada Minggu pagi (28/10/2018)," ujar Hamid.
Kedua, pameran literasi yang berada di area Plaza Insan Berprestasi, Gedung Ki Hadjar Dewantara Kemendikbud, Senayan, Jakarta.
Ketiga, Festival Literasi di dalam area Plaza Insan Berprestasi dan Perpustakaan Kemendikbud, berupa kegiatan diskusi interaktif, pelatihan literasi, peluncuran buku, dan pemutaran film.
Keempat, Lomba Literasi yang dikoordinasi oleh masing-masing direktorat teknis di lingkungan Ditjen Dikdasmen.
"Lomba dilaksanakan di beberapa lokasi sekitar Jabodetabek. Direktorat Pembinaan SD menyelenggarakan lomba menulis cerpen, baca puisi, cipta pantun, cipta syair, dan mendongeng," jelas Hamid.
Melalui FLS ini, kata Hamid, ia berharap dapat menggugah kesadaran masyarakat bahwa literasi adalah bagian dari hidup keseharian. Literasi bukan barang baru dan tidak eksklusif. Literasi tidak hanya untuk dirapatkan, melainkan untuk dirayakan setiap hari.
“Karena itu, pada FLS tahun ini, kami mengangkat tema ‘Literasi Membangun Pembelajar Sepanjang Hayat’,” ujarnya.
Selain itu, Hamid menuturkan, FLS ini mampu menjembatani relasi antara sekolah, masyarakat, dan keluarga dalam sebuah gerakan bersama, yaitu gerakan literasi.
Dengan mempertemukan semua pemangku kepentingan literasi, akan terjalin jejaring literasi dan munculnya kolaborasi. Melalui gerakan bersama dan kolaborasi di antara para pemangku kepentingan literasi, diharapkan peradaban negeri ini menjadi lebih maju dan sejahtera.
“Ini harapan kita, literasi baca tulis dan lainnya dapat dilaksanakan di sekolah, keluarga, dan masyarakat,” tandasnya.