Penutupan Pasar Akhir Tahun: IHSG Terkoreksi Hingga 5% Selama 2020
Pasar selalu membaca arah angin. Disamping aksi ambil untung, investor juga terpengaruh sentimen negatif yang ditimbulkan oleh kemunculan varian baru virus. Meski dari Amrekia Serikat ada kabar baik yang sempat mendongkrak IHSG yakni berita tentang Donald Trump yang menandatangai UU bantuan pandemi.

MONDAYREVIEW.COM – Pasar selalu membaca arah angin. Disamping aksi ambil untung, investor juga terpengaruh sentimen negatif yang ditimbulkan oleh kemunculan varian baru virus. Meski dari Amrekia Serikat ada kabar baik yang sempat mendongkrak IHSG yakni berita tentang Donald Trump yang menandatangai UU bantuan pandemi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,95% di akhir perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (29/12). Menutup perdagangan tahun 2020, IHSG berada di posisi 5.979,07.
Dibuka di posisi 6.052,12, IHSG hari ini terjun ke zona merah d awal perdagangan. Meski sempat kembali menguat ke zona hijau, IHSG harus rela berakhir di zona merah saat sesi pertama perdagangan berakhir.
Tak kurang dari 383 saham yang ambruk. Kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah tertekan aksi ambil untung oleh para investor.
Kemarin IHSG ditutup melemah 57,38 poin atau 0,94 persen ke posisi 6.036,17. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 10,3 poin atau 1,08 persen ke posisi 945,59.
Pada pembukaan market kemarin, IHSG berada di zona positif mengingat market sangat mengapresiasi kebijakan Trump dalam menyetujui anggaran negara tahun fiskal 2021 senilai 2,3 triliun dolar AS. Akan tetapi IHSG mengalami aksi profit taking. Adapun sentimen negatif yang paling esensial adalah mutasi COVID-19.
Presiden AS Donald Trump pada Minggu (28/12) lalu akhirnya menandatangani undang-undang bantuan pandemi dan anggaran pengeluaran senilai 2,3 triliun dolar atau setara Rp32.530 triliun. Paket anggaran itu termasuk 1,4 triliun dolar atau sekitar Rp19.823 triliun untuk pendanaan badan negara.
Dibuka menguat, IHSG masih berada di zona hijau pada sejam pertama perdagangan, namun setelah itu terkoreksi dan menghabiskan waktu di teritori negatif hingga penutupan perdagangan bursa saham.
Secara sektoral, seluruh sektor terkoreksi dengan sektor industri dasar paling dalam yaitu minus 1,7 persen, diikuti sektor pertambangan dan sektor pertanian dasar masing-masing minus 1,16 persen dan minus 1,09 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp357,91 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.223.410 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,05 miliar lembar saham senilai Rp14,68 triliun. Sebanyak 154 saham naik, 331 saham menurun, dan 137 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 714,12 poin atau 2,66 persen ke 27.568,15, Indeks Hang Seng naik 253,86 poin atau 0,96 persen ke 26.568,49, dan Indeks Straits Times terkoreksi 11,06 atau 0,39 persen ke 2.851,2.
IHSG ditutup di tahun 2020 di level 5,979.07. Dengan capaian tersebut, maka kinerja IHSG 'hanya' -5% sepanjang 2020. Tahun ini ada 51 perusahaan baru yang masuk ke bursa, menjadikan bursa Indonesia sebagai bursa dengan jumlah IPO terbanyak di kawasan ASEAN.