Penguatan Pendidikan Karakter di Kabupaten Siak

Penguatan pendidikan karakter siswa harus dilakukan sejak dini.

Penguatan Pendidikan Karakter di Kabupaten Siak
Kepala Dinas Pariwisata Seni Budaya Pemuda dan Olahraga Kabupaten Siak, Drs. Kadri Yafis, M.Pd.

MONDAYREVIEW.COM -  Menjalankan program full day school sudah dijalankan oleh pemerintah Kabupaten Siak, Provinsi Riau sebelum ramai diperbincangkan seperti saat ini. Pola pendidikan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan menyeimbangkan antara penguatan intelektualitas dan penguatan nilai-nilai agama kepada seluruh peserta didik.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Seni Budaya Pemuda dan Olahraga Kabupaten Siak, Drs. Kadri Yafis, M.Pd di Komplek Istana Siak, Kabuapaten Siak, Provinsi Riau, Kamis (06/07).

Menurutnya, pola full day school  yang telah dijalankan oleh pemerintah Kabupaten Siak melalui pendidikan Wusto. Yakni pendidikan yang mewajibkan seluruh sekolah untuk memberikan pendidikan umum dan agama. Hal ini bertujuan untuk mencetak peserta didik yang memiliki keseimbangan antara intelektualitas dan nilai-nilai agama.

“Pendidikan di Kabupaten Siak, terbagi dua. Yaitu dari jam 7.30 s/d 14.00 mereka belajar kurikulum sekolah dan selanjutnya dari jam 14.00- 16.00 mereka belajar pendidikan pendidikan agama,” jelasnya.

Kadri mengungkapkan bahwa program ini apabila dikaitkan saat ini sudah sejalan dengan program pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam penguatan pendidikan karakter.  

“Jadi ketika di masyarakat ribut masalah full day school  di Kabupaten Siak sudah menjalankan itu,” katanya.

Pada kesempatan yang sama diungkapkan oleh Asisten 1 Setda Kabupaten Siak, Dr. Fauzi Asni. Menurutnya Kabupaten Siak telah melakukan penguatan pendidikan karakter. Dengan menyeimbangkan antara pengajaran pendidikan umum dan agama.

“Kabupaten Siak terus berupaya melakukan penguatan pendidikan karakter, baik dilingkungan keluarga, lingkungan bermain dan lingkungan sekolah. Pintar itu penting, namun  Cerdas secara emosi dan karakter itu paling utama,”tutupnya.

Penguatan pendidikan karakter siswa harus dilakukan sejak dini. Apabila generasi bangsa di masa depan memiliki karakter yang kuat maka bangsa yang kaya ini akan menjadi bangsa yang besar dan dihargai oleh bangsa-bangsa lainnya.

“Bukan hanya kepintaran intelegensi saja. Kepintaran emosi dan spiritual harus menjadi perhatian penting bagi siswa,” ujarnya.