Pengembangan Desa Wisata di Bali Dorong Kesejahteraan Rakyat di Era New Normal

Pengembangan desa wisata akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Hanya saja, menghadapi normal baru, pengembangan desa wisata membutuhkan sentuhan inovasi, kreativitas, manajemen pengelolaan yang baik serta sentuhan teknologi.

Pengembangan Desa Wisata di Bali Dorong Kesejahteraan Rakyat di Era New Normal
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati/ANTARA

MONITORDAY.COM - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mendorong inovasi dan kreativitas pengembangan potensi desa menghadapi era normal baru di tengah pandemi COVID-19 untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Dengan modal seni, budaya, adat dan tradisi, setiap desa bisa dikembangkan menjadi desa wisata," kata Wagub Bali yang akrab dipanggil Cok Ace itu saat menjadi pembicara pada seminar nasional secara virtual, di Denpasar, Kamis (2/6).

Menurut dia, pengembangan desa wisata akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Hanya saja, menghadapi normal baru, pengembangan desa wisata membutuhkan sentuhan inovasi, kreativitas, manajemen pengelolaan yang baik serta sentuhan teknologi.

Oleh sebab itu, ia mengapresiasi gagasan Baliwood Land, sebuah konsep desa wisata film bertaraf internasional yang berlokasi di Abiansemal Dauh Yeh Cani, Kabupaten Badung.

Penglingsir Puri Ubud ini berharap Baliwood Land terus menggali dan mengembangkan potensi desa-desa di Bali. Namun ia mengingatkan agar dalam upaya menggali dan mengembangkan potensi desa wisata, Baliwood Land senantiasa melibatkan masyarakat sebagai subjek, bukan memposisikan mereka sebagai objek.

Cok Ace yang juga Guru Besar ISI Denpasar ini juga mengingatkan agar pengembangan desa wisata tetap mengindahkan isu yang berkaitan dengan protokol kesehatan COVID-19 yaitu kebersihan, kesehatan dan keamanan.

"Mungkin yang dikembangkan adalah kelompok-kelompok kecil," ucapnya.

Seminar mengambil tema "Desa Global Menyikapi Persaingan Global dan Transformasi Baru: Telaah Kebijakan Pembaharuan dan Berbagi Pengalaman Menyambut Era New Normal" itu menampilkan sejumlah pembicara yang mengupas potensi yang perlu digali dan dikembangkan oleh desa menghadapi era normal baru.

Pembicara yang tampil pada seminar tersebut diantaranya Kepala Pusat Penelitian Ekonomi – LIPI Dr Agus Eko Nugroho yang memaparkan bangun kerangka teori dan konsep tentang modal sosial dan pembangunan desa. Berikutnya ada Direktur Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ahmad Mahendra yang membawakan materi tentang kekayaan budaya adalah modal dasar pembangunan.

Pembicara lainnya yaitu Dr Bonivasius Prasetya dari Kementerian Desa PDDT Dr Syaifulah dari Kementerian Parekraf dan Dr Agung Suryawan Wiranatha selaku Ketua Pusat Unggulan Pariwisata Universitas Udayana.

Seminar juga menampilkan Dr Arvin Miracelova yang berbagi pengalaman tentang bagaimana kekayaan alam dan budaya lokal dari sebuah desa dapat dikelola menuju kekayaan dunia melalui inovasi digital (Baliwood Land Development).

Seminar nasional desa juga dimeriahkan kehadiran sejumlah bintang tamu yang berbagi pengalaman dalam membangun kekuatan budaya, sumber daya manusia, masyarakat desa dan kreativitas. Mereka antara lain Indah Miracelova dari Baliwood Academy dan CEO Smactivation Putu Naindra.