Pembinaan Sistemik Bawa Pelajar Indonesia Sukses di Kejuaraan Tingkat Internasional
Hal itu dapat dilihat dari kompetisi berjenjang hingga tingkat nasional yang lalu menjadi wakil Merah Putih untuk berkontestasi di kancah internasional.

MONDAYREVIEW.COM - Keikutsertaan Indonesia yang pertama kalinya pada ajang Expo Science Mexico 2017 ini merupakan kerja sama antara Direktorat Pembinaan SMP Kemdikbud RI dengan Center for Young Scientists (CYS) Indonesia. Langkah taktis pun dilakukan dengan mengadakan training center sebanyak dua kali yang diikuti oleh 6 peserta Expo Science Mexico 2017 yakni Reynard Ardian Simanjuntak, Christopher Marcellino, Zidni Naura Rahmah, Isyfi Hayati, Muhammad Hanif Wicaksono, Muhammad Raditya Rizqia Ramadhan.
Training center 1 dihelat di Sukajadi Hotel Bandung pada 7-10 November 2017. Training center 2 dilaksanakan di Aston Cengkareng City Hotel pada 1-3 Desember 2017. Di training center tersebut, para peserta mendapatkan pembekalan berupa pembuatan poster ilmiah yang baik, memfokuskan dan meringkaskan penelitian yang dibuat, dan sebagainya.
Terpilihnya para siswa, siswi terbaik untuk berkiprah di Expo Science Mexico 2017 juga menunjukkan sistem pembinaan yang berjalan dengan baik. Hal itu dapat dilihat dari kompetisi berjenjang hingga tingkat nasional yang lalu menjadi wakil Merah Putih untuk berkontestasi di kancah internasional. Mereka-mereka yang berkompetisi di International Junior Science Olympiad (IJSO), International Teenager Mathematics Olympiad (ITMO), Thailand International Mathematic Olympiad (TIMC) – merupakan para juara di Olimpiade Sains Nasional (OSN). Mereka-mereka yang berkompetisi di Basel Open Masters, Coupe Internationale de Kayl – merupakan para juara karate di Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN). Begitu juga dengan Gala Siswa Indonesia yang merupakan buah kerja sama antara Kemendikbud, PSSI, dan KONI. Untuk tingkat nasional akan ada 612 anak-anak yang terseleksi mulai dari tingkat kecamatan. Juara Gala Siswa Indonesia rencananya akan dikirim ke kejuaraan tingkat internasional.
Maka tepatlah jika dikatakan pembinaan secara sistem merupakan metode terbaik untuk menyeleksi putra, putri terbaik Indonesia.
“Saya rasa ketika anak-anak kita melakukan proses yang baik dan mengikuti tingkat internasional, ini merupakan suatu kebanggaan,” ungkap Direktur Pembinaan SMP Supriano saat menjemput tim Indonesia di Terminal 3 bandar udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Senin malam (11/12) seperti dilansir situs ditpsmp.