Pembantaian Rohingya, Duta Besar: Kita Harus Jernih dan Objektif

MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Duta Besar Indonesia untuk Myanmar Ito Sumardi menjelaskan kondisi terkini Myanmar pasca media sosial yang menyebarkan berita pembantaian terhadap etnis Rohingya.

Pembantaian Rohingya, Duta Besar: Kita Harus Jernih dan Objektif
viva.co.id

MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Duta Besar Indonesia untuk Myanmar Ito Sumardi menjelaskan kondisi terkini Myanmar pasca media sosial yang  menyebarkan berita pembantaian terhadap etnis Rohingya.

Pemerintah Myanmar, kata Ito menjelaskan, memang sedang melakukan operasi keamanan yang berekses terhadap etnis Rohingya. Namun, hal itu dilakukan pasca adanya serangan kelompok militan Rohingya terhadap beberapa pos penjagaan polisi dan militer di utara Myanmar.

"Tentu kita harus jernih dan objektif dalam hal ini," kata Ito Sumardi kepada tvOne dalam Apa Kabar Indonesia Pagi, Senin (21/11).

Pasalnya, beber Ito, penyerangan tersebut menyebabkan sejumlah anggota polisi dan militer tewas. Operasi keamanan kemudian dilakukan dan berekses terhadap etnis Rohingya. Sementara kelompok militan yang menyerang pos keamanan disebutkan berafiliasi dengan kelompok radikal dari Timur Tengah.

Oleh itu, Ito kembali menjelaskan, dia sendiri sudah bertemu dengan beberapa orang Rohingya yang sempat bersembunyi setelah kejadian ini. Menurut Dubes tersebut dia sempat mewawancarai beberapa orang yang tak bisa dipungkiri sebagian mereka mengaku mendapatkan kekerasan. Ada juga yang mengaku mengalami pemerkosaan. Namun Ito mengatakan informasi itu masih perlu dibuktikan.

"Ada beberapa kampung Buddha juga yang mengalami ancaman. Ada 1,7 juta orang dan mereka ini juga merasa terancam dan mengosongkan desa," katanya.

Ito mengatakan, tak bisa dinafikan bahwa keadaan ini adalah persoalan keamanan domestik Myanmar. Sementara sekitar 1000 orang warga Indonesia di Myanmar disebutkan dalam keadaan tenang di negara tersebut. "Reaksi ini adalah domestik pemerintah Myanmar memulihkan keamanan di sana," tandas Ito. (Jam)