Olimpiade Musim Dingin 2018 dan Prospek Rekonsiliasi di Semenanjung Korea
Kehangatan menyeruak membelah Musim Dingin tahun ini. Semoga damai segera terwujud di Semenanjung Korea.

KABAR BAIK datang dari Semenanjung Korea. Bila berita percobaan rudal berhulu ledak nuklir seringkali memanaskan iklim politik di dua negara yang secara teknis masih berperang disana, maka kali ini sebaliknya. Olimpiade Musim Dingin membawa suasana sejuk dan harapan perdamaian. Upaya reunifikasi Duo Korea ini menjadi asa komunitas Internasional.
Kabar itu datang dari Korut. Delegasi Utara, yang dipimpin oleh saudara perempuannya Kim Yo-jong, telah kembali ke rumah. Kantor Berita Resmi Korea Utara-KCNA memberitakan pada hari Selasa (13/2/2018) bahwa Ketua Partai Buruh Korea Utara Kim Jong-un menerima laporan dari delegasi tingkat tinggi negara itu termasuk Kim Yo-jong yang kembali dari kunjungan ke Korea Selatan, pada hari Senin (12/2/2018). Terlihat suasana yang demikian hangat ketika Kim Jong Un menyambut adiknya yang sekaligus memegang amanat sebagai ketua tim Korut dalam ajang olimpiade 2018 ini.
Pemimpin Korea Utara telah menyerukan "lebih menghidupkanlagi " iklim "rekonsiliasi hangat" dengan Korea Selatan yang diciptakan oleh Olimpiade Musim Dingin. Kim Jong-un, memuji Korea Selatan karena telah menjadi tuan rumah negaranya di pertandingan di Pyeongchang. Kim Jong-un mengatakan Olimpiade Pyeongchang yang telah membuahkan hasil yang baik dan menjadi sarana penting untuk mengembangkan suasana damai dan dialog antara dua Korea. Dia juga memerintah untuk menyediakan langkah praktis dalam memperbaiki hubungan dua Korea.
Menurut KCNA, Kim Jong-un merasa puas atas hasil laporan delegasi tingkat tinggi, serta upaya keras Korea Selatan untuk melayani tim Korea Utara termasuk delegasi tingkat tinggi dengan tulus. Hal ini mencairkan suasana ketegangan yang selama ini terjadi antara Seoul dan Pyongyang. Olahraga, sportivitas, dan pendekatan kultural nampaknya lebih menjanjikan dalam membuka dialog dan komunikasi.
Ketua Presidium Majelis Rakyat Tertinggi Korut Kim Yong-nam, Wakil Drektur Partai Buruh Korea Utara Kim Yo-jong, Ketua Komisi Pembina Olahraga Nasional Choe Hwi, dan Ketua Komite Unifikasi Perdamaian Tanah Air Korea Utara, Ri Son-gwon telah melaporkan hasil kunjungan mereka ke Korea Selatan kepada Kim Jong-un hari Senin kemari
Sementara itu pernyataan senada juga datang dari Korea Selatan. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan bahwa AS terbuka untuk berbicara dengan Korea Utara. Sebuah sinyal yang ‘beda’ dibandingkan dengan substansi komunikasi politik yang selama ini disuarakan oleh Donald Trump. Keterbukaan AS itu mengacu pada pernyataan Wakil Presiden AS Mike Pence dalam penerbangannya kembali ke Washington dari Olimpiade.
Di balik harapan dan optimisme itu juga masih ada kekhawatiran bahwa hal itu bisa disalahgunakan sebagai kemenangan propaganda bagi kepentingan masing-masing. Tentu diperlukan sikap yang lebih cerdas, terbuka, dan dewasa dari kedua belah fihak untuk melhat kemungkinan-kemungkinan terbaik dalam perbaikan hubungan antara kedua negara.
"Setelah menerima laporan delegasi tersebut, Kim Jong-un menyatakan kepuasannya atas hal tersebut," kantor berita KCNA melaporkan. Kunjungan Kim Yo Jong telah menjadi salah satu aspek yang paling banyak dibicarakan dalam perhelatan Olimpiade kali ini. Inilah delegasi paling senior dari Korea Utara yang berkunjung ke Korea Selatan sejak Perang Korea pada tahun 1950an.
Tidak dipungkiri, kehadiran Korut di Olimpiade Musim Dingin telah banyak dikritik, karena dia masih tetap berada dalam daftar sanksi AS atas dugaan hubungan dengan pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara. Sebuah isu yang sangat sensitif bagi komunitas Internasional bila menyangkut isu HAM. Tidak mudah untuk mengubah persepsi terkait hal tersebut.
Bahkan sda pertanda baik terkait hubungan kedua Korea, pada hari Sabtu, Kim Jo Song menyerahkan sebuah surat dari kakaknya kepada Presiden Moon, mengundangnya untuk mengunjungi Pyongyang. Jika KTT tersebut berjalan terus, ini akan menjadi pertemuan pertama di lebih dari satu dekade antara para pemimpin Korea. Kim Yo-jong duduk di barisan di belakang Wakil Presiden AS Mike Pence pada upacara pembukaan.
[Mrf]